GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Sebanyak 71 siswa SMA Muhammadiyah 2 (Muha) Genteng mengikuti kegiatan studi observasi budaya Using di rumah adat Using dan rumah Barong di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Minggu (29/1). Acara yang diperuntukkan siswa kelas X program studi Bahasa Budaya dan IPS, itu digelar dua hari sejak Sabtu (28/1).
Ketua panitia, Fajar Mujahidin Bahari mengatakan, kegiatan ini rutin dan dilaksanakan setiap tahun. Kali ini, sengan melaksanakan studi observasi budaya adat Using di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. “Ini melihat langsung terkait budaya,” katanya.
Dalam kegiatan ini, terang dia, diawali observasi di rumah adat Using dan rumah Barong. Dilanjutkan outbound yang dilaksanakan pada Sabtu sore. “Malam harinya disambung Mocoan Lontar dan ditutup penampilan gamelan oleh pemuda sekitar yang berkolaborasi dengan peserta didik kami,” ungkapnya.
Untuk Minggu (29/1), jelas dia, diawali jalan pagi dengan keliling Desa Kemiren dan menikmati kemeriahan pasar tradisional. “Studi observasi budaya ini diakhiri pukul 10.00,” cetusnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Fajar berharap dapat membentuk karakter siswa yang selaras dengan tujuan profil pelajar Pancasila, yakni siswa mampu menghargai dan mencintai kearifan budaya lokal dan melestarikannya. “Selain itu, siswa bisa belajar banyak dari masyarakat adat di Desa Kemiren,” pungkasnya.(sas/abi)
GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Sebanyak 71 siswa SMA Muhammadiyah 2 (Muha) Genteng mengikuti kegiatan studi observasi budaya Using di rumah adat Using dan rumah Barong di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Minggu (29/1). Acara yang diperuntukkan siswa kelas X program studi Bahasa Budaya dan IPS, itu digelar dua hari sejak Sabtu (28/1).
Ketua panitia, Fajar Mujahidin Bahari mengatakan, kegiatan ini rutin dan dilaksanakan setiap tahun. Kali ini, sengan melaksanakan studi observasi budaya adat Using di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. “Ini melihat langsung terkait budaya,” katanya.
Dalam kegiatan ini, terang dia, diawali observasi di rumah adat Using dan rumah Barong. Dilanjutkan outbound yang dilaksanakan pada Sabtu sore. “Malam harinya disambung Mocoan Lontar dan ditutup penampilan gamelan oleh pemuda sekitar yang berkolaborasi dengan peserta didik kami,” ungkapnya.
Untuk Minggu (29/1), jelas dia, diawali jalan pagi dengan keliling Desa Kemiren dan menikmati kemeriahan pasar tradisional. “Studi observasi budaya ini diakhiri pukul 10.00,” cetusnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Fajar berharap dapat membentuk karakter siswa yang selaras dengan tujuan profil pelajar Pancasila, yakni siswa mampu menghargai dan mencintai kearifan budaya lokal dan melestarikannya. “Selain itu, siswa bisa belajar banyak dari masyarakat adat di Desa Kemiren,” pungkasnya.(sas/abi)
