Banyuwangi, Jurnalnews – Keluarga besar SMPN 3 Rogojampi menyambut bulan suci Ramadhan 1445 dengan sukacita yang menggelar Jumat Taqwa pamungkas di bulan Sya’ban dengan pengajian megengan nampani poso di halaman sekolah,Jumat (8/3/2024).
Kepala SMPN 3 Rogojampi Eka Yuli Ismarini S.Pd menyambut baik kemasan acara yang dipelopori guru agama dan tim Jumat taqwa dengan harapan yang sebagian kecil peserta didik masih berperilaku kurang baik bisa mengikuti kawannya yang sebagian besar sudah berbudi luhur sholeh-sholehah.” Dan kami bareng komite juga mau musyawarah dengan wali murid soal plus minus anak bawa HP ke sekolah dan meningkatkan karakter warga sekolah lewat gemblengan ketaqwaan di acara pondok Ramadhan!” tutur Bu Yuli dengan senyum optimis seraya menoleh ke Ketua Komite Ir. Isnain.
Ustadz Rouf Abdul Tsani yang isi maudhah hasanah dengan kocak menambah kebahagiaan menyambut kawah candrimuka Ramadhan yang gembleng muslim untuk beriman dan jujur.
“Bagaimana tegakkan kejujuran karena bisa jadi di luar rumah ditebengi banner namun kaki kelihatan makan di warung,saat berkumur sengaja ngokop dan berbohong ke orangtua dan guru, ” tutur alumni Ponpes Nurul Jadid Paiton dan kini mengajar di MI Islamiyah Rogojampi.
Sambil menyanyi lagu marantika karya Rhoma Irama dan sholawatan anak sholeh yang diiringi grup hadrah, Ust Rouf berpesan jaga nama baik orangtua dan almamater sekolah.
“Hindari ditangkap aparat karena minuman keras, narkotika atau bolos serta merokok. Jangan membuat malu orang yang kita cintai dan mencintai kita, ” tambah saudara ust KH. Abdul Ghofar ini.
Ditambahkan Ustadz Rouf, soal perbedaan mulai puasa dan jumlah rakaat terawih tidak usah dipermasalahkan karena semua sah.Yang penting kita puasa, sholat, zakat dan patrol gugah sahur dan silaturahmi.
“Semoga niat hajat kita sebagaimana doa saat nisfu sya’ban terkabulkan. Diselesaikan segala ragam kesulitan diberi solusi oleh Allah serta orangtua maupun leluhur yang telah mendahului kita dapat ampunan dan bertemu lagi di syurga. Aamiin, ” pungkasnya seraya berbagi ke murid yang bisa menjawab pertanyaan seperti bisa sebut bulan-bulan hijriyah.
Selanjutnya peserta didik masuk kelas untuk menikmati berkatan yang dibawa dari rumah masakan ibunda tercinta.(Aguk/YC/JN).
