Sabtu, 19 Juli 2025 – 15:12
TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Fenomena bediding kembali menyelimuti wilayah Jawa Timur, termasuk Banyuwangi, dengan suhu terendah mencapai 14 derajat Celcius di Kecamatan Songgon. Kondisi ini membuat malam dan pagi hari terasa jauh lebih dingin dari biasanya, terutama di wilayah perdesaan dan dataran tinggi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, menjelaskan bahwa fenomena bediding merupakan terjadinya suhu di malam hari hingga pagi terasa lebih dingin dari biasanya.
Fenomena bediding, terjadi di musim kemarau dengan langit cerah dan tutupan awan sedikit atau bahkan tidak ada. BMKG Juanda, memprediksi bediding di Jawa Timur, akan berlangsung hingga bulan Agustus 2025, seiring dengan puncak musim kering.
Bediding sendiri terjadi karena adanya angin muson Australia yang membawa udara dingin dan kering ke wilayah Jawa Timur. Langit yang cerah membuat panas permukaan bumi cepat terlepas ke atmosfer.
“Meski bumi lagi di titik terjauh dari matahari (aphelion), pengaruhnya ke suhu hanya sekitar 7 persen. Faktor utama tetap angin dingin dan minim awan,” tulis BMKG Juanda, dikutip dari Instagram @infobmkgjuanda, Sabtu (19/7/2025).
Tips hadapi Bediding ala BMKG:
- Pakai pakaian hangat.
- Konsumsi makanan bergizi.
- Minum air putih yang cukup.
- Istirahat yang cukup.
BMKG mengimbau, fenomena bediding bisa terjadi bersamaan dengan kemarau basah, jadi tetap waspada potensi hujan lokal dan pantau info cuaca resmi dari BMKG. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |