detik.com
Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra membenarkan salat gaib tersebut digelar sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para korban KMP Tunu Pratama Jaya.
Menurut Rama, kegiatan itu juga merupakan wujud nyata solidaritas, empati, dan dukungan moril dari keluarga besar Polresta Banyuwangi kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
“Proses penanganan dan evakuasi masih berlangsung, kami mendoakan semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar Rama, Jumat (11/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rama menambahkan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan dan sinergi lintas elemen masyarakat di tengah musibah yang melanda.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan tim yang bertugas di lapangan selalu dalam lindungan Allah SWT,” tambahnya.
Sementara ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi Sunandi mengungkapkan, kegiatan tersebut digelar atas inisiatif seluruh komponen masyarakat dan tim SAR Gabungan sebagai wujud penghormatan bagi para korban yang meninggal ataupun yang belum diketemukan.
“Ini memang menjadi agenda bersama untuk mendoakan seluruh korban dan mendoakan seluruh korban yang masih belum diketemukan termasuk tim yang berupaya menemukan korban lainnya,” ungkap Sunandi.
Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami musibah tenggelam di perairan Selat Bali pada Selasa (2/7/2025) sekitar pukul 23.35 WIB. Proses pencarian dan evakuasi korban masih terus berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, hingga relawan masyarakat.
(auh/abq)
