Jakarta, Jurnalnews – Sekolah merupakan tempat yang berperan penting dalam membentuk generasi emas Indonesia di masa mendatang. Seringkali sekolah dikatakan sebagai “rumah kedua” bagi para siswa dengan para guru sebagai orang tuanya. Hal tersebut tentu membuat sekolah diharapkan dapat menjadi tempat yang aman bagi para siswa untuk menimba ilmu dan mengembangkan diri. Maka dari itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi penting untuk diimplementasikan guna melindungi para siswa dan juga guru dari berbagai bahaya dan risiko yang dapat dialami di sekolah.
Sejumlah kejadian seperti gempa bumi di Cianjur tahun 2022 hingga kecelakaan bus yang dialami siswa SMK Lingga Kencana Depok menjadi pengingat kembali akan pentingnya memberikan edukasi terkait K3 di sekolah. Berangkat dari hal tersebut, sekelompok mahasiswa program studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia melakukan program pengabdian masyarakat dengan judul
“School Health And Safety Awareness: Program Pendampingan Penerapan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Kedaruratan (Emergency) di Sekolah Kota Depok”.
Program pengabdian masyarakat ini dilakukan di SMA Negeri 4 Depok yang merupakan lokasi prioritas Program Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Indonesia.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibimbing oleh dosen dari Departemen K3 FKM UI, Abdul Kadir, S.KM., M.Sc. dan juga Soesanto selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat SMA Negeri 4 Depok. Berlangsung pada tanggal 13-16 Mei 2024, kegiatan ini diawali dengan pembukaan dan penyampaian materi terkait Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dihadiri oleh siswa-siswi kelas 10-11 SMAN 4 Depok pada hari Senin (13/5). Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi terkait Dasar K3 kepada guru-guru SMAN 4 Depok. Materi disampaikan oleh Neni Herlina Rafida, S.Kep., S.K.M., M.Si, M.B., dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang juga merupakan alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Selama acara berlangsung, para guru tampak antusias dan turut aktif berdiskusi dengan narasumber.
Menurut Ida Fitriatin, salah satu guru yang hadir “Sosialisasi K3 ini dapat mempersiapkan siswa dan kami sebagai guru untuk menghadapi suatu bahaya yang dapat ditemui di sekolah.”
Pada hari kedua, yaitu pada Selasa (14/5), terdapat kegiatan sosialisasi terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah yang dihadiri oleh siswa-siswi. Materi terkait PHBS yang membahas delapan prinsip PHBS disampaikan oleh mahasiswa dari K3 Universitas Indonesia sendiri. Tidak hanya itu, pada hari yang sama juga terdapat sosialisasi terkait Dasar K3 dan Ergonomi yang disampaikan oleh alumni K3 FKM UI, Gustiantira Alandi, S.K.K.K. Dengan penyampaian yang interaktif, siswa-siswi dapat memahami materi yang disampaikan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sejumlah siswa yang turut aktif berpartisipasi, bertanya, ataupun menyampaikan pertanyaan kepada narasumber.
Hari Rabu (15/5), kegiatan kembali dilanjutkan dengan sosialisasi dan praktik penanggulangan gempa bumi, kebakaran dan pemadaman api kecil menggunakan APAR bersama tim dari Unit Pelaksana Teknis Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (UPT K3L) Universitas Indonesia. Para siswa tampak sangat bersemangat karena selain mempelajari teori, mereka juga dapat mempraktikkan cara melindungi diri saat terjadi gempa bumi. Selain itu, para siswa juga berkesempatan untuk mempraktikkan cara memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Tidak hanya itu, tim UPT K3L UI juga memberikan hibah berupa sign titik kumpul, alat pemadam api, dan jalur evakuasi untuk SMAN 4 Depok.
Pada Kamis (16/5), rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan ucapan terima kasih dan pemberian apresiasi dari para mahasiswa K3 FKM UI kepada SMAN 4 Depok. Para mahasiswa memberikan dua unit APAR untuk SMAN 4 Depok dan juga memberikan dompet P3K, map, dan juga buku catatan sebagai hadiah untuk beberapa siswa dan siswi. Menurut Aji, salah satu siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Secara keseluruhan, acara selama empat hari ini sangat seru. Kami dapat mengetahui cara menanggulangi bencana untuk melindungi diri. Materi yang disampaikan juga sudah cukup jelas. Saya berharap dengan adanya acara ini saya dapat memiliki tingkat keselamatan yang lebih tinggi apabila terjadi bencana, ”ungkapnya. (Miska)
