detik.com
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih menyisakan duka mendalam. Hingga memasuki hari ke-11 pencarian, sebanyak 17 jenazah telah ditemukan, dengan 15 di antaranya berhasil diidentifikasi.
Diketahui, ada 30 korban yang berhasil selamat. Sementara itu, berdasarkan manifes, ada total 65 orang di kapal. Namun, ada sejumlah korban lain yang tidak terdaftar di manifes.
Operasi pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya resmi diperpanjang selama tiga hari. Keputusan itu diambil karena masih ada belasan korban lainnya yang belum ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno membenarkan bahwa operasi SAR akan dilanjutkan tiga hari ke depan. Ini karena tim SAR gabungan masih terus menemukan jenazah korban di perairan.
“Selama masih ditemukan korban dan teridentifikasi korban KMP Tunu Pratama Jaya, maka operasi ini dilanjutkan,” kata Eko saat konferensi pers, Jumat (11/7/2025).
Ia melanjutkan, operasi SAR ini tetap dilaksanakan sebagaimana aturan yang berlaku, yakni perpanjangan selama tiga hari.
“Dilanjutkan seperti sebelumnya, 3 hari pelaksanaannya operasi SAR,” tambahnya.
Dari hasil pencarian di perairan, setiap hari tim SAR gabungan menemukan jenazah di sekitar laut Bali dan Banyuwangi dengan rata-rata dua korban per hari.
Proses identifikasi korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya juga terus berlangsung. Sejumlah jenazah berhasil diidentifikasi.
Pada hari ke-10 sejak tragedi Rabu (2/7/2025) hingga Sabtu (12/7/2025), Tim DVI Polda Jatim bersama instansi terkait telah berhasil mengidentifikasi 15 dari total 17 jenazah yang ditemukan.
“Berdasarkan data dari DVI Polda Jatim sudah ada 15 jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang berhasil diidentifikasi dan 2 jenazah masih proses,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi, Sabtu (12/7/2025).
Dua jenazah yang masih dalam proses identifikasi adalah Jenazah Nomor PM: DOKKES/PLENGKUNG/014 yang tiba pada 10 Juli 2025 pukul 09.31 WIB dan telah diperiksa sejak 10 hingga 12 Juli 2025, serta Jenazah Nomor PM: DOKKES/BLIMBINGSARI/017 yang diterima pada 11 Juli 2025 pukul 13.00 WIB dan telah diperiksa sejak 11 hingga 12 Juli 2025.
Abast menjelaskan bahwa proses identifikasi terhadap kedua jenazah tersebut masih terus dilakukan melalui pencocokan data medis dan properti antemortem dari keluarga.
“Hingga kini, jenazah tersebut masih proses identifikasi,” ujar Abast.
Sementara itu, Jenazah Nomor PM: DOKKES/MUNCAR/016 yang ditemukan pada 11 Juli 2025 pukul 10.44 WIB telah berhasil diidentifikasi atas nama Muhlason, laki-laki, kelahiran Pasuruan, 12 Agustus 1975. Korban tercatat sebagai warga Dusun Brambang RT 1 RW 1, Desa Brambang, Gondangwetan, Pasuruan.
“Untuk korban meninggal yang ditemukan dan berhasil diidentifikasi, sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing,” pungkas Kombes Abast.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra menegaskan bahwa Tim DVI Polda Jatim terus bekerja secara teliti dan mengutamakan ketepatan dalam proses identifikasi agar seluruh korban dapat dipastikan identitasnya.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proses ini sebaik mungkin, demi memberikan kepastian dan penghormatan bagi para korban maupun keluarga yang ditinggalkan,” ujar Kombes Rama.
Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur AKBP dr. Adam menambahkan bahwa proses identifikasi tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.
“Proses identifikasi ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Kami mengutamakan ketelitian agar identitas korban benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar dr Adam.
Ia juga mengimbau keluarga korban yang belum mendapatkan kepastian untuk tetap bersabar dan aktif berkoordinasi dengan posko antemortem yang telah disiapkan tim DVI atau menghubungi call center DVI 085190447911.
“Harapan kami, dalam waktu dekat dua jenazah yang belum teridentifikasi ini dapat segera kami pastikan identitasnya dan diserahkan kepada pihak keluarga,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam saat pelayaran dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali di perairan Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Dalam manifes, kapal tersebut berpenumpang 53 orang, 12 ABKdan mengangkut 22 unit kendaraan.
Hingga berita ini ditulis, proses pencarian dan identifikasi korban masih terus berlangsung di Posko DVI Polda Jatim di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

(irb/hil)