Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Banyuwangi Banyak Beralih ke Online, Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Merosot Tajam

warga-banyuwangi-banyak-beralih-ke-online,-pendapatan-pedagang-pasar-tradisional-merosot-tajam
Warga Banyuwangi Banyak Beralih ke Online, Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Merosot Tajam
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Hari raya Idul Fitri identik dengan pembelian baju baru. Dan itu menjadi ladang bagi para penjual pakaian.

Sayangnya, itu tidak berlaku bagi para penjual baju di Pasar Induk Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

Sejumlah lapak yang menjual baju di pasar tradisional terbesar yang ada di Banyuwangi selatan itu, setiap harinya sepi pembeli, termasuk selama Ramadan dan Lebaran.

“Sebelum Lebaran saja sudah sepi pembeli, setelah Lebaran lebih berkurang lagi,” kata pedagang baju di Pasar Induk Genteng 1, Jumiatun, 45.

Baca Juga: Tayang di Amerika Serikat, Film Badarawuhi di Desa Penari Punya Versi Judul Dalam Bahasa Inggris, Berikut Ini Penampakan Label Judulnya

Menurut penjual pakaian asal Dusun Krajan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng ini, kondisi pasar semakin sepi karena para pembeli mulai beralih ke mall atau online.

Yang tersisa, hanya sejumlah orang yang mau masuk ke pasar.

“Anak sekarang banyak membeli ke butik atau pesan online,” ujarnya.

Meski sepi pembeli, Jumiatun masih bersyukur barang dagangannya masih ada yang laku terjual. Saat ini, ia masih bertahan karena ada sejumlah pelanggan setia.

“Ada beberapa pembeli yang setiap tahun rutin beli ke sini,” ungkapnya.

Meski mulai tergerus oleh perkembangan zaman, penjualan baju di pasar masih dapat bertahan karena ada sistem tawar menawar.

Baca Juga: Jambu Biji, Si Kuning Kehijauan dengan Daging Serba Pink, Kaya Manfaat Mulai Atasi Tamu Bulanan Sampai Redakan Stres

“Kalau di online atau toko lainnya tidak bisa ditawar, kalau di pasar masih bisa,” ucapnya.

Menurunnya penjualan baju tidak hanya terjadi pada tahun ini saja, tapi sudah dimulai sejak ada pandemi Covid-19 pada 2019 lalu.

“Waktu korona pasar ditutup sepenuhnya, terus mulai buka lagi ketika pembukaan PPKM,” cetusnya.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Hari raya Idul Fitri identik dengan pembelian baju baru. Dan itu menjadi ladang bagi para penjual pakaian.

Sayangnya, itu tidak berlaku bagi para penjual baju di Pasar Induk Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

Sejumlah lapak yang menjual baju di pasar tradisional terbesar yang ada di Banyuwangi selatan itu, setiap harinya sepi pembeli, termasuk selama Ramadan dan Lebaran.

“Sebelum Lebaran saja sudah sepi pembeli, setelah Lebaran lebih berkurang lagi,” kata pedagang baju di Pasar Induk Genteng 1, Jumiatun, 45.

Baca Juga: Tayang di Amerika Serikat, Film Badarawuhi di Desa Penari Punya Versi Judul Dalam Bahasa Inggris, Berikut Ini Penampakan Label Judulnya

Menurut penjual pakaian asal Dusun Krajan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng ini, kondisi pasar semakin sepi karena para pembeli mulai beralih ke mall atau online.

Yang tersisa, hanya sejumlah orang yang mau masuk ke pasar.

“Anak sekarang banyak membeli ke butik atau pesan online,” ujarnya.

Meski sepi pembeli, Jumiatun masih bersyukur barang dagangannya masih ada yang laku terjual. Saat ini, ia masih bertahan karena ada sejumlah pelanggan setia.

“Ada beberapa pembeli yang setiap tahun rutin beli ke sini,” ungkapnya.

Meski mulai tergerus oleh perkembangan zaman, penjualan baju di pasar masih dapat bertahan karena ada sistem tawar menawar.

Baca Juga: Jambu Biji, Si Kuning Kehijauan dengan Daging Serba Pink, Kaya Manfaat Mulai Atasi Tamu Bulanan Sampai Redakan Stres

“Kalau di online atau toko lainnya tidak bisa ditawar, kalau di pasar masih bisa,” ucapnya.

Menurunnya penjualan baju tidak hanya terjadi pada tahun ini saja, tapi sudah dimulai sejak ada pandemi Covid-19 pada 2019 lalu.

“Waktu korona pasar ditutup sepenuhnya, terus mulai buka lagi ketika pembukaan PPKM,” cetusnya.