Yayasan Dana Sosial Al Falah. (YDSF) yang berkantor pusat di Surabaya, sebulan Ramadhan keliling silaturahmi ke berbagai masjid dan majelis di Jawa Timur. Di Banyuwangi juga hampir tiap hari jelang berbuka puasa atau bakdha sholat terawih.
Setelah 2 kali di Masjid Al Hilal Jalan Gajah Mada Giri, dengan narasumber yang berbeda juga di gelar di Masjid Al Hilal Sobo Banyuwangi, Selasa 18 Ramadhan atau (18/03/25) mulai pukul 15.45 WIB hingga saat berbuka puasa kala warga Gaza Utara, Syaikh Serraj Edwan (21) kumandangkan Adzan yang dilanjutkan imami Sholat Maghrib dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang begitu merdu menyihir qolbu.
Serraj Edwan kini tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Lampung ambil jurusan Fisika. Ia bersama 69 pemuda Palestina menyebar di berbagai kampus dengan program beasiswa YDSF. Kala itu saat orangtuanya syahid, di tenda pengungsian ada yang menawari dan menjemput untuk menuntut ilmu di Indonesia.
Ia tambahkan saat ini dari sekitar 2 juta warga Gaza, 30 ribunya adalah yatim piatu. Dan semuanya berhak disantuni karena sulit mendapatkan penghasilan dan mahalnya membeli tomat atau tepung. Namun tentunya penderitaan itu tak seberapa dibanding kiamat dan indahnya syurga. Dengan bahasa Indonesia yang relatif lancar sembari mata berkaca-kaca ia tunjukkan video kabar terakhir yang 1000 orang syahid dalam 8 jam mulai waktu Dhuha hingga jelang berbuka dihujani Bom Israel sokongan Amerika yang siapkan 2164 biji.
Ustadz Aris Yulianto Yang baru sebulan pulang antar bantuan kemanusiaan warga Indonesia ke Gaza Lewat Yordania sampaikan sebesar-besarnya mercon blanggur ataupun rudal yang diuji coba di Lapangan Iswahyudi tak seberapa dahsyat nan dampaknya dibandingkan rudal Israel. Dan YDSF setelah membuat 4 sumur bor kini akan bangun Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA).
“Dana yang diniati untuk bantu Palestina, pasti sampai disana secepatnya tanpa ganggu bantuan yang diniati untuk yatim atau program lainnya. Kami lembaga yang dapat ijin pemerintah dan ada audit dari berbagai pihak. Mari infaqkan rejeki terbaik kita, ” tutur warga Magetan yang kini tugas di YDSF Lumajang seraya syal yang dibawa ke Masjidil Aqso dikalungkan ke Ketua Takmir Al Hilal H.Agus Iskandar Zulkarnain yang komitmen membantu dana untuk Palestina yang merupakan Negara pertama yang akui kemerdekaan Indonesia di sidang Majelis PBB tahun 1945.(Aguk/Q’Nin/JN-WC)