DIAKUI atau tidak, perkembangan sektor akomodasi di Banyuwangi belum mampu mengimbangi pesatnya peningkatan sektor pariwisata beberapa tahun terakhir. Tak heran, pada momen-momen tertentu, misalnya libur panjang akhir tahun maupun saat penyelenggaraan even besar dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest), hampir seluruh hotel di Bumi Blambangan full booked.
Akibatnya, banyak wisatawan yang kesulitan mendapatkan kamar hotel. Kabar baiknya, sejumlah investor yang memiliki jaringan hotel nasional kini berlomba-lomba membangun hotel di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Apalagi tahun ini, Pemkab Banyuwangi menggelar 72 event dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest).
Menyambut meriahnya B-Fest tersebut, pembangunan dua hotel baru kini “berlomba” mencapai finis. Harapannya, begitu pembangunan tuntas langsung bisa beroperasi dan menampung tamu-tamu B-Fest. Dua hotel baru yang mengejar finis tersebut adalah Hotel Aston yang beralamat di Jalan Brawijaya dan Hotel Agastya yang berdiri megah di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.
Start pembangunan Hotel Aston bulan Oktober 2016 lalu. Hotel delapan lantai ini ditargetkan bisa turut memenuhi kebutuhan akomodasi di Banyuwangi tepat setahun setelah pembangunan. Progres terbaru, pembangunan hotel bernama “Aston Banyuwangi City Hotel” ini, berdasarkan keterangan dari pihak pengembang, sudah mencapai tahap penyelesaian 45 persen.
Dengan progres secara fisik sudah berdiri 7 lantai dari total 8 lantai yang akan dibangun. Selly Agustin, Staf Administrasi Aston Banyuwangi mengatakan, pembangunan hotel berbintang yang dibangun untuk membidik wisatawan dan bisnisman di Banyuwangi ini sementara masih terus berjalan.
Pihak pelaksana proyek masih terus bekerja untuk menyelesaikan target pembangunan agar sesuai dengan konsep awal, yaitu setahun setelah pengerjaan. Rencananya, hotel yang dibangun di atas tanah seluas 8.000 meter persegi ini akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang khas hotel berbintang seperti Ballroom, Meeting Room, fasilitas olahraga (fitness center) dan kolam renang serta kafe dan restoran.
Selain itu, ada 120-an kamar dengan berbagai tipe juga disediakan untuk tamu hotel. Ditambah lokasi parkir yang seluruhnya berada di lantai bawah hotel tanpa bassement. “Kita tetap mengacu kepada konsep bangunan milik Aston. Jadi nanti tidak jauh berbeda dengan Aston di kota lain,” jelas Selly Agustin.
Selly menambahkan, jumlah wisatawan dan pebisnis yang datang ke Banyuwangi cukup tinggi. Banyaknya wisatawan dan pebisnis yang tidak terakomodasi dengan kondisi hotel-hotel yang ada saat ini itulah yang kemudian menjadi pertimbangan Aston untuk melebarkan sayapnya di Banyuwangi.
Dengan harapan setelah pembangunan usai, Aston bisa menyediakan kebutuhan penginapan bagi tamu yang sudah datang ke Banyuwangi. Dikatakan Selly, Aston akan tetap memberikan sentuhan dan nuansa budaya khas Oseng di dalam bangunan hotel berbintang empat tersebut.
Meski belum merinci bagaimana nuansa itu akan digabungkan dalam arsitektur hotel Aston, Selly memastikan ikon Banyuwangi akan tetap ditampilkan untuk memberikan ciri khas hotel Aston di Bumi Blambangan dengan lainnya. Bagimana dengan Hotel Agastya? Hotel yang bersdiri megah di Jalan Yos Sudarso itu bakal dibangun sepuluh lantai. Jumlah kamarnya mencapai 137 unit.
Mengacu izin yang diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), hotel tersebut bakal dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang. Beberapa fasilitas yang diperbolehkan dibangun di area hotel yang berlokasi di lingkungan Sukowidi, RT 004/RW 003, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu antara lain bangunan bassement untuk area parkir seluas 2.074.00 meter persegi,bangunan restoran, ball room seluas 5.757,95 meter persegi, dan bangunan meeting room, food and beverage (F&B), kafeseluas 1,187.65 meter persegi.
Kabar baiknya lagi, berdasar keterangan pihak DPM-PTSP Banyuwangi, hotel yang satu ini diprediksi sudah bisa dioperasikan pada Lebaran 2017 mendatang. “Pembangunan Hotel Agastya rencananya tuntas pertengahan tahun ini. Kira-kira saat Lebaran sudah bisa dioperasikan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Penanaman Modal DPM-PTSP, Trisetia Supriyanto, kemarin (15/2).
Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, pengerjaan struktur bangunan sepuluh lantai tersebut sudah tuntas dikerjakan. Pihak pelaksana proyek pun telah memasang bendera di bagian atas bangunan sebagai pertanda itulah lantai paling atas di gedung tersebut.Meski pengerjaan struktur bangunan sudah selesai, puluhan pekerja tampak tetap tampak sibuk kemarin.
“Teman-teman sedang menggarap instalasi listrik dan pipa saluran air,” ujar petugas keamanan proyek, Junaidi. Menurut Junaidi, progres pengerjaan bangunan Hotel Agastya itu kini telah mencapai 40 persen sampai 50 persen.
“Struktur bangunan memang telah selesai, termasuk struktur lantai teratas. Tetapi dak lantai paling atas belum dicor. Dinding antar ruangan juga belum digarap,” kata dia. Saat ditanya kapan bangunan hotel tersebut tuntas dikerjakan, Junaidi mengaku tidak bisa memastikan.
“Karena ini milik swasta. Pembangunannya tergantung aliran dana dari pemilik atau manajemen. Kami tidak bisa memastikan,” pungkasnya. (radar)