Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Wabup Tidur di Mobil, Para Camat di Lantai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Seluruh pejabat Pemkab Banyuwangi melakukan road show ke beberapa desa di Kecamatan Siliragung dan Pesanggaran Selasa dan Rabu lalu (23/5). Semua menginap di rumah penduduk.

-ABDUL AZIZ, Pesanggaran-

SELASA malam lalu (22/5) jarum jam sebenarnya sudah menunjuk 23.30. Namun, di malam dingin tersebut, Bupati Abdullah Azwar Anas masih asyik berdialog bersama ratusan warga di balai Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. Meski sorot mata dan raut wajahnya terlihat sudah lelah, tapi malam itu Bupati Anas tetap enjoy menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan warga dari berbagai pelosok Desa Sarongan.

Tidak terkecuali, warga yang datang dari ujung barat daya Banyuwangi, yaitu Pantai Sukamade. Satu per satu pertanyaan warga yang kebanyakan terkait jalan rusak dan saham rakyat pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu dijawab bupati. Bupati terus mem- beri kesempatan warga yang hadir untuk menyampaikan uneg-uneg, usul, dan saran, kepada bupati. Nah, sekitar pukul 00.00 lebih, dialog yang dirangkai dengan peresmian rumah pintar internet dan dipandu Camat Pesanggaran, Danisworo, itu berakhir.

Tengah malam itu, semua peserta pun membubarkan diri ke rumah masing-masing. Para pejabat, mulai sekkab, asisten setkab, semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dan para camat, juga membubarkan diri. Namun, khusus rombongan para pejabat dan wartawan malam itu tidak membubarkan diri karena bingung hendak tidur di mana. Sebab, rumah yang disediakan sebagai tempat menginap hanya dua, yaitu rumah Kepala Badan Pelayanan Perizinan, Abdul Kadir, dan rumah milik Pak Marlito yang digunakan menginap Bupati Anas.

Rupanya, dua tempat tersebut tak mampu menampung semua anggota rombongan. Tidak ada pilihan, di rumah Kadir yang ukurannya cukup luas, para pejabat laki-laki termasuk wartawan koran ini tidur di lantai. Sebab, kamar tidur yang ada digunakan para pejabat perempuan. Jadi, para pejabat laki-laki harus rela tidur di lantai berjajar umpel-umpelan. Bukan hanya kami yang bingung. Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko yang malam itu menyusul rombongan karena baru saja datang melaksanakan tugas dinas di Jakarta juga mengalami hal yang sama.

Dia pun terpaksa tidur di dalam mobil dinasnya. “Saya tidur di dalam mobil, sehingga hangat,” tutur Yusuf sambil tersenyum. Hal lain yang mengesankan dan mungkin sulit dilupakan para rombongan adalah keesokan paginya. Semua anggota rombongan yang sudah bangun pagi itu harus sabar antre ke kamar mandi. Sebab, meski jumlah kamar mandi di rumah Kadir banyak, tapi tetap tak sebanding dengan jumlah anggota rombongan yang ikut. Para pejabat pun harus antre dan menunggu giliran.

Parahnya, tidak sedikit pejabat yang mandinya lama, dan kami dipaksa untuk tetap bersabar. Ketika Camat Kabat, Moh. Luqman, menunggu Camat Bangorejo, Nuril Falah, sedang mandi misalnya. Meski sudah cukup lama ditunggu, ternyata Nuril Falah yang di dalam kamar mandi belum kelar juga. Luqman pun hanya bisa menunggu di luar kamar mandi; sesekali duduk, berdiri, dan duduk lagi. Lama-kelamaan hal itu mengundang celetukan rekan-rekannya. “Luqman karo Nuril iku podo ae wes, podo suwine (Luqman dan Nuril itu sama saja, sama lamanya (kalau mandi, Red),” celetuk Kepala Satpol PP, Choirul Ustadi.

Mendengar hal itu, Luqman yang masih menunggu di depan pintu kamar mandi hanya mesam-mesem. Tak lama kemudian, akhirnya yang di dalam kamar mandi keluar. Sekadar tahu, selama dua hari satu malam di Kecamatan Siliragung dan Pesanggaran, banyak kegiatan yang dilakukan bupati dan rombongan pejabat, di antaranya dialog bersama warga di Desa Sumbermulyo, memberi santunan anak yatim dan piatu di Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, dilanjutkan berdialog bersama para kiai di Kecamatan Siliragung.

Usai berdialog bersama ratusan kiai, rombongan pejabat pemkab langsung meluncur ke arah selatan menembus hutan menuju Masjid Jamik Pasar Sarongan. Di tempat ibadah tersebut, bupati membaca selawat Nabi Muhammad SAW bersama grup selawat Simtudduror dari Kecamatan Glenmore, dilanjutkan dialog dan salat Isak berjamaah. Usai salat berjamaah, rombongan melanjutkan dialog bersama ratusan warga di balai Desa Sarongan. “Kunjungan kerja dan menginap di rumah warga seperti ini akan sering kita lakukan,” kata Bupati Anas. (radar)