Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Habib Diperiksa Secara Maraton

TERSANGKA: Habib di Polres Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TERSANGKA: Habib di Polres Banyuwangi.

BANYUWANGI – Penyidik Polres Banyuwangi tampaknya ingin segera menuntaskan pemeriksaan pada tersangka Muhamad Ali Hinduan alias Habib, 44, warga Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Lelaki yang diduga sebagai otak pembunuhan keluarga Rosan, 43, warga Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu tersebut diperiksa secara maraton.

Hingga kemarin (13/5), Habib juga masih menjalani pemeriksaan. “Tadi malam (Sabtu malam kemarin) dan hari ini (kemarin, Red) kita periksa secara marathon,” cetus kaur Bins Ops Satreskrim Polres Banyuwangi Iptu Ali Masduki. Menurut Iptu Ali, pemeriksaan pada Habib ini sebenarnya hanya untuk melengkapi hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan setahun lalu.

Tapi karena masih butuh keterangan yang lebih banyak, maka sejumlah saksi akan dipanggil kembali. “Saksi-saksi ada yang kita mintai keterangan lagi,” katanya. Di antara saksi yang akan dimintai keterangan lagi, jelas Iptu Ali, seperti  dua temannya yang ikut membunuh para korban yakni Haedori Setiawan, 45, dan Andi Azis, 43, yang kini telah divonis oleh Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi dengan hukuman 18 tahun penjara dan 13 tahun penjara.

“Haedori dan Azis akan kita pinjam untuk dimintai keterangan sebagai saksi,” katanya. Kedua terpidana yang kini mendekam di Lapas Banyuwangi itu, rencananya akan dibawa ke Polres Banyuwangi hari ini. Bahkan, Haedori dan Azis akan dikonfrontasi dengan Habib. “Besuk (hari ini) Habib akan kita  konfrontir dengan dua temannya (Haedori dan Azis, Red),” ujarnya. Konfrontasi itu dilakukan oleh aparat kepolisian, karena ada beberapa keterangan yang berbeda, terutama soal peran dalam aksi sadis yang mereka lakukan hingga menyebabkan tiga nyawa keluarga Rosan melayang.

“Kita konfrontir biar semakin lengkap,” dalihnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pada 4 Mei 2011 lalu, pembunuhan tragis menimpa keluarga Rosan, warga Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Dalam pembunuhan ini, Rosan bersama istrinya Siti Jamila, dan anaknya Deri Pradana dibantai dengan keji. Jenazah satu keluarga itu dibawa oleh para pelaku ke kawasan sepi tepi jalan Desa Kluncing, Kecamatan Licin.

Di tempat itulah, ketiga korban itu dibakar bersama mobilnya. Awalnya, identitas ketiga korban tersebut menjadi misteri. Namun setelah ditelusuri jejak dan riwayat kepemilikan mobil yang terbakar, akhirnya diketahui kendaraan roda empat itu miliki keluarga Rosan dari Desa Karangsari. Polisi juga menemukan celana dalam dan sebuah kartu servis mobil sekitar lima meter dari lokasi mobil tersebut. Hal ini juga diperkuat dengan temuan bercak darah yang masih baru di rumah korban. Akhirnya, polisi menyimpulkan bahwa tiga jenazah yang hangus di dalam mobil itu adalah keluarga Rosan.

Beberapa hari dari kejadian itu, polisi berhasil menangkap Haedori Setiawan dan Andi Azis. Sedang dua pelaku lainnya Habib dan Siwan berhasil kabur. Hampir setahun menghilang, Habib berhasil dibekuk oleh anggota Polres Banyuwangi saat akan chek in di Hotel Wisma karya, Jalan Sukarno-Hatta, Pasuruan, sekitar pukul 16.15 pada Selasa (8/5) lalu. “Siwan diduga berada di Malaysia,” kata Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi. (radar)

Hingga kemarin (13/5), Ha-
bib juga masih menjalani pe-
meriksaan. “Tadi malam (Sab-
tu malam kemarin) dan hari ini
(kemarin, Red) kita periksa se-
cara marathon,” cetus kaur
Bins Ops Satreskrim Polres Ba-
nyuwangi Iptu Ali Masduki.
Menurut Iptu Ali, pemerik-
saan pada Habib ini sebenar-
nya hanya untuk melengkapi
hasil pemeriksaan yang per-
nah dilakukan setahun lalu.
Tapi karena masih butuh kete-
rangan yang lebih banyak,
maka sejumlah saksi akan di-
panggil kembali. “Saksi-saksi
ada yang kita mintai ketera-
ngan lagi,” katanya.
Di antara saksi yang akan di-
mintai keterangan lagi, jelas
Iptu Ali, seperti  dua temannya
yang ikut membunuh para kor-
ban yakni Haedori Setiawan,
45, dan Andi Azis, 43, yang kini
telah divonis oleh Pengadilan
Negeri (PN) Banyuwangi de-
ngan hukuman 18 tahun pen-
jara dan 13 tahun penjara.
“Haedori dan Azis akan kita
pinjam untuk dimintai ketera-
ngan sebagai saksi,” katanya.
Kedua terpidana yang kini
mendekam di Lapas Banyuwa-
ngi itu, rencananya akan diba-
wa ke Polres Banyuwangi hari
ini. Bahkan, Haedori dan Azis
akan dikonfrontasi dengan Ha-
bib. “Besuk (hari ini) Habib
akan kita  konfrontir dengan
dua temannya (Haedori dan
Azis, Red),” ujarnya.
Konfrontasi itu dilakukan
oleh aparat kepolisian, karena
ada beberapa keterangan yang
berbeda, terutama soal peran
dalam aksi sadis yang mereka
lakukan hingga menyebabkan
tiga nyawa keluarga Rosan me-
layang. “Kita konfrontir biar se-
makin lengkap,” dalihnya.
Seperti diberitakan sebelum-
nya, pada 4 Mei 2011 lalu,
pembunuhan tragis menimpa
keluarga Rosan, warga Dusun
Dadapan, Desa Karangsari,
Kecamatan Sempu. Dalam
pembunuhan ini, Rosan bersa-
ma istrinya Siti Jamila, dan
anaknya Deri Pradana dibantai
dengan keji.
Jenazah satu keluarga itu di-
bawa oleh para pelaku ke ka-
wasan sepi tepi jalan Desa
Kluncing, Kecamatan Licin. Di
tempat itulah, ketiga korban
itu dibakar bersama mobilnya.
Awalnya, identitas ketiga kor-
ban tersebut menjadi misteri.
Namun setelah ditelusuri jejak
dan riwayat kepemilikan mobil
yang terbakar, akhirnya diketa-
hui kendaraan roda empat itu
miliki keluarga Rosan dari
Desa Karangsari. Polisi juga
menemukan celana dalam dan
sebuah kartu servis mobil seki-
tar lima meter dari lokasi mobil
tersebut.
Hal ini juga diperkuat dengan
temuan bercak darah yang ma-
sih baru di rumah korban. Ak-
hirnya, polisi menyimpulkan
bahwa tiga jenazah yang ha-
ngus di dalam mobil itu adalah
keluarga Rosan. Beberapa hari
dari kejadian itu, polisi berha-
sil menangkap Haedori Setia-
wan dan Andi Azis. Sedang dua
pelaku lainnya Habib dan Si-
wan berhasil kabur.
Hampir setahun menghilang,
Habib berhasil dibekuk oleh
anggota Polres Banyuwangi saat
akan chek in di Hotel Wisma
karya, Jalan Sukarno-Hatta,
Pasuruan, sekitar pukul 16.15
pada Selasa (8/5) lalu. “Siwan di-
duga berada di Malaysia,” kata
Kapolres Banyuwangi AKBP
Nanang Masbudi. (abi/bay)