Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Muara Boom Buntu, Pindah ke Jangkar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Tersumbatnya muara Pantai Boom oleh tumpukan pasir, ternyata telah membawa kerugian besar bagi Kabupaten Banyuwangi. Tidak sedikit dari tenaga buruh yang ada di sekitar pelabuhan yang kini menganggur. Sebab, banyak kapal barang asal kepulauan di sebelah timur Madura yang mengalihkan bongkar muat ke Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

“Kapal dari Madura dan kepulauan sekitarnya banyak yang tidak berani masuk ke Pelabuhan Boom, karena muara yang tersumbat pasir,” jelas Abdur Rouf, warga Kelurahan Kampung Melayu Banyuwangi yang juga pengusaha kapal jurusan Madura – Pantai Boom. Menurut Rouf, perdagangan warga Banyuwangi dengan orang kepulauan Sapeken, Pagerungan, Sapudi, Raas, dan sekitarnya terbilang sangat ramai.

Perdagangan antar-pulau itu dianggap sangat menguntungkan bagi warga di Kota Gandrung, karena banyak menyerap tenaga kerja. “Karena kapal barang banyak yang tidak masuk, maka tenaga kerja harus istirahat,” cetusnya. Setelah muara Boom tersumbat tumpukan pasir, kata Rouf, yang dirugikan bukan hanya perdagangan antar-pulau. Tapi, para nelayan juga banyak yang ketakutan saat melintas di sekitar muara tersebut.

“Muara yang tersumbat pasir itu sangat meresahkan para nelayan,” jelasnya. Raouf mengakui, para nelayan tidak mungkin untuk mengeruk sendiri endapan pasir di muara tersebut. “Biaya untuk mengeruk sangat tinggi, nelayan rasanya tidak mungkin harus mengeruk sendiri,” terangnya. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zaenal Arifin Salam saat dikonfirmasi menyebut, selama ini tidak tersedia anggaran untuk pengerukan tumpukan pasir yang telah menyumbat muara di pantai Boom. .(radar)