BANYUWANGI, KOMPAS.com – Jalur alternatif penghubung Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso mulai menjadi pilihan masyarakat setelah terjadi kemacetan ekstrem di jalur Banyuwangi-Situbondo dan penutupan jalur Gumitir.
Masyarakat berbondong-bondong melewati jalur alternatif TWA Kawah Ijen yang terjal, curam dan banyak tanjakan sehingga butuh kehati-hatian dan fokus ekstra saat melintas.
Sebab, jika tidak, kecelakaan bisa saja terjadi.
Setidaknya, terdapat dua insiden kecelakaan yang terjadi pada hari pertama kepadatan jalur alternatif TWA Kawah Ijen.
“Tadi di Sengkan Selamet ada pick up L-300 bermuatan ikan mengalami rem blong,” kata relawan wisata TWA Kawah Ijen, Amung, Kamis (24/7/2025).
Baca juga: Bupati Banyuwangi: Kami Kembali Memohon Jalur Gumitir Tak Ditutup Total
Amung mengatakan, pick up dikemudikan oleh Rasidi (54), warga Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
Kecelakaan telah ditangani Satlantas Polrestabes Banyuwangi, sementara itu, hingga petang, kendaraan menunggu proses towing oleh pihak terkait.
“Jalur masih tetap bisa dilalui dengan sangat hati-hati,” tuturnya.
Di area lain, yaitu di tanjakan Leter S sebelum tanjakan erek-erek, juga terjadi insiden kecelakaan, yaitu sebuah truk colt diesel tak kuat menanjak karena pengemudi yang kurang berpengalaman.
Baca juga: Tarif Parkir Inap Penumpang Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar di Pelabuhan Marina Boom
Mencegah kemacetan di jalur alternatif, masyarakat bergotong-royong membantu truk menepi dari badan jalan sehingga arus lalu lintas dapat kembali lancar.
“Di tanjakan Erek-erek juga ada antrean kendaraan karena ambil haluan buat menanjak, tapi jalurnya tetap lancar, tidak ada antrean panjang,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.