Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jazz Gunung 2025, Merayakan 17 Tahun Keberadaan Jazz di Tengah Alam – TIMES Banyuwangi

jazz-gunung-2025,-merayakan-17-tahun-keberadaan-jazz-di-tengah-alam-–-times-banyuwangi
Jazz Gunung 2025, Merayakan 17 Tahun Keberadaan Jazz di Tengah Alam – TIMES Banyuwangi

Sabtu, 19 Juli 2025 – 17:35

TIMES BANYUWANGI, MALANG – Tahun 2025 menandai perayaan 17 tahun penyelenggaraan Jazz Gunung Series, sebuah acara yang konsisten memadukan keindahan musik jazz dengan pesona alam pegunungan Indonesia. Kembali didukung penuh oleh BRI, rangkaian festival Jazz Gunung 2025 kali ini akan diadakan dalam tiga seri utama:

  • BRI Jazz Gunung Series 1: BROMO – 19 Juli 2025
  • BRI Jazz Gunung Series 2: BROMO – 26 Juli 2025
  • BRI Jazz Gunung Series 3: IJEN – Agustus 2025

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Jazz Gunung 2025 menawarkan pengalaman istimewa dengan menghadirkan harmoni antara jazz, budaya lokal, dan keindahan alam Indonesia.

Jazz-Gunung-2025-2.jpg

Seri Pertama: Bromo – Kolaborasi Musik, Teater, dan Ragam Genre

Pada 19 Juli, panggung terbuka Gunung Bromo akan diramaikan oleh gabungan musisi muda dan legendaris:

  • Emptyyy – Trio jazz berbakat dari generasi baru.
  • Jamie Aditya – Penyanyi eksentrik yang sebelumnya dikenal sebagai VJ MTV.
  • Kua Etnika – Kolaborasi unik antara jazz dan campursari dengan konsep “timur bertemu barat”.
  • RAN – Grup pop-jazz era 2000-an yang tetap memukau di atas panggung.
  • Karimata – Band legendaris dengan jazz fusion yang ikonik.
  • Chagall (Belanda) – Produser muda berbakat dengan nuansa elektronik yang sedang naik daun di Eropa.

Tak hanya musik, penonton juga bisa menikmati pertunjukan teatrikal dari Papermoon Puppet Theatre selama dua hari (19–20 Juli).

Seri Kedua: Bromo – Energi Segar dan Warna Baru

Digelar seminggu kemudian (26 Juli), Seri Kedua menghadirkan lineup berbeda dengan nuansa yang lebih beragam:

  • Lorjhu’ – Proyek folk berbahasa Madura oleh animator Badrus Zeman.
  • Natasya Elvira – Penyanyi jazz muda yang berkolaborasi dengan musisi lokal Bromo Jazz Camp.
  • Bintang Indrianto Trio – Eksplorasi jazz dengan pendekatan unik.
  • Tohpati Ethnomission – Jazz progresif yang dipadukan dengan instrumen tradisional.
  • Sal Priadi – Penyanyi dengan gaya bercerita dan aransemen yang memikat.
  • Rouge (Perancis) – Grup folk ceria yang membawa energi positif.
  • Monita Tahalea – Penampilan spesial pada 25 Juli sebagai pembuka sebelum Seri Kedua dimulai.

Di antara dua seri ini, diadakan Bromo Jazz Camp, sebuah program residensi bagi musisi muda untuk berkolaborasi dan berimprovisasi di Rehat Bromo, menegaskan esensi jazz sebagai musik yang bebas dan kreatif.

Seri Ketiga: Ijen – Penutup Spektakuler di Banyuwangi

Rangkaian Jazz Gunung 2025 akan ditutup dengan BRI Jazz Gunung Series 3: IJEN di Amphitheatre Taman Gandrung Terakota, Banyuwangi, pada Agustus 2025. Acara ini dijamin menjadi puncak yang tak terlupakan!

Visi dan Warisan Jazz Gunung

Bagas Indyatmono (CEO Jazz Gunung Indonesia) menegaskan komitmen festival untuk terus mengusung semangat “jazz and beyond”, menggabungkan jazz dengan elemen musik etnik dan eksperimental. Sementara itu, Johan Pramono (CFO) menekankan kesetiaan pada visi awal pendiri: Sigit Pramono, Butet Kertaredjasa, dan almarhum Djaduk Ferianto.

“Dengan konsistensi konsep dan keberanian berinovasi, Jazz Gunung tetap menjadi festival yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendalam dan relevan dengan akar budaya Indonesia,” ucap Bagas. (*)

Pewarta : Adhitya Hendra
Editor : Faizal R Arief