Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ajak Cegah Paham Radikal Lewat Medsos

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ajaskBANYUWANGI – Para tokoh agama tampaknya harus lebih welcome terhadap keberadaan media sosial. Sebab organisasi gerakan radikal, seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kerap kali memanfaatkan media sosial tersebut untuk menyebarkan pahamnya ke seluruh dunia. Nah, berkaca pada fenomena tersebut, para tokoh agama mau tidak mau harus mulai terjun memanfaatkan media sosial untuk menangkap pengaruh paham-paham radikal tersebut. Hal itu diutarakan Bupati Abdullah Azwar Anas dalam acara Halaqoh Wawasan Kebangsaan.

Halaqoh yang digeber di aula kampus Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) kemarin (27/4) tersebut dihadiri para tokoh agama, di antaranya dari kalangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Al Irsyad, Muhammadiyah, Nasyiyah, dan Fatayat NU. Bupati Anas mengatakan, gerakan radikal ISIS memanfaatkan 2000 situs online dan media sosial seperti facebook dan twitter untuk menyebarkan paham serta merekrut anggota baru. Mereka membuat situs radikal dalam berbagai bahasa untuk menarik sebanyak mungkin anggota. 

“Gerakan ini benar-benar memahami perkembangan digital yang saat ini melanda generasi muda. Cara ini pun telah mampu mengundang banyak orang khususnya kaum muda dari berbagai negara untuk mendukung dan bergabung dalam kelompok ini,” ujarnya. Karena itu, Anas mengajak para tokoh agama, ulama, kalangan orang tua untuk mulai mengenal dunia digital, termasuk media online. Paham radikal yang tersebar di dunia media sosial harus diperangi dengan pemahaman agama yang benar lewat media yang sama.

“Ini memang dunia baru yang mungkin lima tahun lalu belum terpikirkan. Tapi anak-anak kita berada di zaman ini, kita sudah tidak bisa menghindar lagi dari perang cyber di dunia maya,” kata dia. Bupati Anas melanjutkan, perkembangan dunia digital saat ini memang luar biasa. Selain membawa pengaruh nilai-nilai baru bagi generasi muda, dunia digital juga bisa dimanfaatkan untuk banyak hal positif. Seperti untuk melakukan kegiatan menumbuhkan perekonomian. 

Salah satu buktinya, nilai transaksi e-commerce atau jual beli online di Indonesia saat ini mencapai Rp 35 triliun. Saat ini infrastruktur digital di Banyuwangi terus dikembangkan. Banyuwangi juga terpilih sebagai salah satu daerah yang mendapatkan program pengembangan broadband di Indonesia. Ini menjadi modal bagi Banyuwangi untuk melakukan lompatan besar di masa yang akan datang. “Lewat penguatan infrastruktur digital, kita menyiapkan modal untuk menghadapi tantangan masa depan,” imbuhnya. (radar)