BANYUWANGI, KOMPAS.com – Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zamroni mengungkap siswa SMA NU Gombengsari sempat mengeluhkan bau di menu makan bergizi gratis (MBG) sebelum insiden keracunan, Jumat, (24/10/2025).
Informasi tersebut didapatkan anggota dewan saat melakukan sidak di sekolah itu, di mana pihak sekolah mengatakan bahwa akibat insiden tersebut, 9 siswa dilarikan ke puskesmas terdekat, sementara satu siswa dan satu guru dilarikan ke RSUD Blambangan.
Hal yang sama juga terjadi di SMPN 3 Kalipuro, di mana sebanyak 20 siswa dan dua guru mengalami gejala keracunan seperti mulas dan diare.
Namun diobati secara mandiri dan tidak ada yang dirujuk ke fasilitas kesehatan.
“Di SMA NU Gombengsari, siswa sempat menulis bahwa ayamnya bau. Kalau di SMPN 3 Kalipuro, gurunya mengatakan ayam bumbu karenya bau,” kata Zamroni.
Baca juga: Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan Informasi
Dikonfirmasi, guru SMPN 3 Kalipuro membenarkan bahwa anak didiknya sempat mengeluhkan bau basi yang ada di menu MBG kare ayam.
Guru sekolah juga sempat mencium adanya bau tersebut. Dan oleh karenanya, sebagian anak enggan memakan MBG yang diberikan.
“Anak mengeluh ada makanan yang basi, tapi beberapa anak mungkin karena lapar, makanannya tetap dimakan,” kata wali kelas 7A, Mahmud Hamzah.
Baca juga: Merasakan Haru dan Mistisnya Meras Gandrung Banyuwangi
Ia menduga, makanan kare ayam tersebut dimasak terlalu dini hingga melebihi batas toleransi waktu ketika disajikan kepada anak-anak, sebab masakan bersantan memang disebutnya tak tahan lama.
Sekolah pun telah mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan MBG setiap sebelum jam pelajaran dimulai, yaitu sekitar pukul 07.30 WIB untuk mengantisipasi menu MBG dimasak malam.
“Kita dapat MBG hampir satu bulan. Selama ini biasanya menunya ayam goreng, bumbu merah atau bumbu kecap, paling sering telur. Ini baru pertama kali menu bersantan,” urainya.
Atas keluhan bau tersebut, pihak sekolah telah berkomunikasi dengan petugas distribusi MBG yang mengatakan bahwa pihak dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) akan ke sekolah tersebut pada hari Senin (27/10/2025).
Baca juga: Temuan Baru Kasus Keracunan di 2 Sekolah di Banyuwangi, Diduga karena MBG
Kepala SPPG, Mahmud berharap agar penanggungjawab bisa memahami bahwa menu tersebut adalah menu masakan yang tidak banyak disukai anak-anak.
“Masak juga harus steril dan masak jangan terlalu lama jedanya atau jangan terlalu malam agar tidak basi ketika sampai ke siswa,” pesannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang







