sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pergerakan penumpang kapal di jalur penyeberangan ASDP Gilimanuk–Ketapang mulai menunjukkan peningkatan pasca Hari Raya Natal 2025.
Arus penyeberangan dari Bali ke Jawa terpantau lebih padat dibandingkan sebaliknya, menandakan mulai terjadinya arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Berdasarkan data produksi ASDP Ketapang, tercatat sebanyak 32.570 penumpang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dalam dua hari pasca Natal.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan penumpang yang menyeberang dari arah Ketapang menuju Bali.
Selain penumpang, volume kendaraan dari Bali juga terpantau cukup tinggi. Total kendaraan yang keluar dari Pulau Dewata mencapai 8.764 unit. Kendaraan roda dua mendominasi arus keluar Bali dengan jumlah 3.436 unit.
Sementara itu, kendaraan roda empat atau kendaraan kecil tercatat sebanyak 2.947 unit.
Untuk kendaraan angkutan, tercatat sebanyak 428 unit bus dan 1.953 unit truk yang menyeberang dari Gilimanuk menuju Ketapang.
Di sisi lain, dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, jumlah penumpang tercatat lebih rendah.
Selama periode yang sama, sebanyak 26.810 penumpang menyeberang ke Bali. Adapun total kendaraan yang berangkat dari Ketapang mencapai 6.508 unit.
Rinciannya, kendaraan roda dua sebanyak 1.593 unit, kendaraan roda empat 2.963 unit, bus 330 unit, serta truk sebanyak 1.622 unit.
Perbandingan data tersebut menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan arus balik dari Bali ke luar pulau, baik dari sisi jumlah penumpang maupun kendaraan.
Kondisi ini diduga dipengaruhi oleh berakhirnya libur Natal serta aktivitas distribusi logistik yang mulai kembali normal.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, mengatakan kondisi tersebut menjadi peluang bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan lebih nyaman.
Ia mengimbau pengguna jasa penyeberangan agar tidak menunggu hingga puncak arus balik.
Page 2
“Dengan kuota yang masih tersedia, masyarakat bisa memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel dan terhindar dari kepadatan,” ujar Heru.
Heru juga memaparkan kondisi keterisian kuota pada puncak pergerakan pasca-Natal atau H+1 Natal, Jumat (26/12/2025).
Di lintasan Jawa–Sumatera, tingkat keterisian di Pelabuhan Merak tercatat 16,49 persen, Pelabuhan Ciwandan 62,47 persen, dan Pelabuhan Bakauheni 22,52 persen.
Sementara di lintasan Jawa–Bali, Pelabuhan Ketapang mencatat keterisian 48,65 persen, sedangkan Pelabuhan Gilimanuk mencapai 69,09 persen.
Melihat kondisi tersebut, ASDP kembali mengingatkan masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan sejak jauh hari melalui sistem tiket daring Ferizy. Tiket penyeberangan telah tersedia sejak H-60 sebelum keberangkatan.
“Pengguna jasa harus memastikan sudah memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan dan datang sesuai jadwal. Dengan perencanaan lebih awal, perjalanan akan lebih mudah dan lancar,” tegas Heru.
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menambahkan bahwa kedisiplinan terhadap jadwal dan kesiapan perjalanan menjadi kunci kelancaran arus balik Nataru.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi resmi dari ASDP.
“Kami mengingatkan pengguna jasa agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di sejumlah lintasan dan selalu mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Windy berharap masyarakat dapat merencanakan perjalanan ferry sejak dini agar layanan penyeberangan tetap terkendali hingga puncak libur Tahun Baru 2026.
Sementara itu, Korsatpel BPTD Ketapang, Bayu Kusumo Nugroho, memastikan meski terjadi peningkatan arus penumpang dari Bali, kondisi lalu lintas penyeberangan secara umum masih berjalan lancar.
“Sampai saat ini masih lancar. Kendaraan terus mengalir dan tidak sampai terjadi penumpukan. Kami mengoperasikan 28 kapal untuk melayani penumpang,” tegas Bayu.
Dengan dukungan armada dan pengaturan operasional yang optimal, ASDP berharap arus balik Nataru 2025–2026 dapat berjalan aman, tertib, dan lancar hingga akhir masa libur. (fre)
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pergerakan penumpang kapal di jalur penyeberangan ASDP Gilimanuk–Ketapang mulai menunjukkan peningkatan pasca Hari Raya Natal 2025.
Arus penyeberangan dari Bali ke Jawa terpantau lebih padat dibandingkan sebaliknya, menandakan mulai terjadinya arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Berdasarkan data produksi ASDP Ketapang, tercatat sebanyak 32.570 penumpang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dalam dua hari pasca Natal.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan penumpang yang menyeberang dari arah Ketapang menuju Bali.
Selain penumpang, volume kendaraan dari Bali juga terpantau cukup tinggi. Total kendaraan yang keluar dari Pulau Dewata mencapai 8.764 unit. Kendaraan roda dua mendominasi arus keluar Bali dengan jumlah 3.436 unit.
Sementara itu, kendaraan roda empat atau kendaraan kecil tercatat sebanyak 2.947 unit.
Untuk kendaraan angkutan, tercatat sebanyak 428 unit bus dan 1.953 unit truk yang menyeberang dari Gilimanuk menuju Ketapang.
Di sisi lain, dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, jumlah penumpang tercatat lebih rendah.
Selama periode yang sama, sebanyak 26.810 penumpang menyeberang ke Bali. Adapun total kendaraan yang berangkat dari Ketapang mencapai 6.508 unit.
Rinciannya, kendaraan roda dua sebanyak 1.593 unit, kendaraan roda empat 2.963 unit, bus 330 unit, serta truk sebanyak 1.622 unit.
Perbandingan data tersebut menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan arus balik dari Bali ke luar pulau, baik dari sisi jumlah penumpang maupun kendaraan.
Kondisi ini diduga dipengaruhi oleh berakhirnya libur Natal serta aktivitas distribusi logistik yang mulai kembali normal.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, mengatakan kondisi tersebut menjadi peluang bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan lebih nyaman.
Ia mengimbau pengguna jasa penyeberangan agar tidak menunggu hingga puncak arus balik.








