Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Selat Bali Berpotensi Gelombang Tinggi, ASDP Imbau Penumpang Waspadai Cuaca Buruk

selat-bali-berpotensi-gelombang-tinggi,-asdp-imbau-penumpang-waspadai-cuaca-buruk
Selat Bali Berpotensi Gelombang Tinggi, ASDP Imbau Penumpang Waspadai Cuaca Buruk

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Peningkatan mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 membuat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk senantiasa mengutamakan keselamatan selama perjalanan laut.

Imbauan ini terutama ditujukan bagi masyarakat yang akan melintasi jalur penyeberangan Jawa–Bali, seiring potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah perairan Indonesia.

Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan bahwa keselamatan pelayaran merupakan prioritas utama perusahaan dalam setiap periode angkutan, terlebih pada masa puncak liburan.

Baca Juga: Pastikan Keselamatan Penyeberangan, Polresta Banyuwangi Gelar Deteksi Dini Narkoba

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per 21 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, Bibit Siklon Tropis 93S terpantau mengalami penguatan dan berpotensi meningkat menjadi Siklon Tropis kategori 2. 

Kondisi tersebut diprediksi berdampak langsung terhadap dinamika cuaca dan gelombang laut di sejumlah wilayah perairan nasional.

“BMKG telah menyampaikan peringatan potensi gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia akibat terbentuknya Bibit Siklon Tropis 93S, termasuk Selat Sunda dan Selat Bali. Karena itu, kami mengimbau pengguna jasa untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, mohon untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan penyeberangan,” ujar Heru.

Baca Juga: Jelang Nataru, Kapolresta Banyuwangi Pimpin Ramp Check Armada di Pelabuhan Ketapang

Penguatan sistem cuaca ini tidak hanya memicu hujan dan angin kencang di daratan, tetapi juga berpotensi menyebabkan gelombang laut kategori sedang atau moderate sea dengan ketinggian hingga 2,5 meter.

Situasi tersebut dapat memengaruhi kelancaran operasional pelayaran dan keselamatan pengguna jasa, khususnya kapal-kapal penyeberangan yang melayani lintasan padat selama Nataru.

Merujuk rilis BMKG melalui akun resmi @infobmkg, sejumlah wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara lain perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat, serta Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB.

Baca Juga: Jelang Nataru, Kapolresta Banyuwangi Pimpin Ramp Check Armada di Pelabuhan Ketapang

Dalam kondisi tersebut, ASDP terus berkoordinasi dengan otoritas terkait dan memperkuat kesiapsiagaan operasional di pelabuhan maupun di atas kapal.

Heru juga mengajak pengguna jasa untuk berperan aktif menjaga keselamatan bersama dengan mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan.


Page 2

“Kami mengharapkan kerja sama seluruh pengguna jasa. Ikuti petunjuk petugas selama berada di area pelabuhan dan kapal, serta bersedia menunda perjalanan apabila cuaca dinilai tidak aman untuk menyeberang,” tambahnya.

Di tengah kewaspadaan cuaca ekstrem, pergerakan penumpang dan kendaraan di lintasan Jawa–Bali tetap menunjukkan tren peningkatan.

ASDP mencatat jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi pada Minggu (21/12/2025) atau H-4 mencapai 2.130 unit, tumbuh 24,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.716 unit. 

Baca Juga: Hadiri Musyawarah Kubro Lirboyo, Ketua PCNU Banyuwangi: Kami Ikut Para Mustasyar dan Sesepuh

Secara kumulatif, sejak H-10 hingga H-4, total kendaraan roda dua yang menyeberang tercatat 40.328 unit, meningkat 3,6 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebanyak 38.919 unit.

Pada periode yang sama, jumlah penumpang yang menyeberang dari Bali ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk tercatat mencapai 138.135 orang.

Sementara itu, arus dari Jawa menuju Bali juga mengalami peningkatan.

Baca Juga: Ketapang-Gilimanuk Masih ‘Ayem’, Arus Kendaraan Turun Hampir Separuh: Prediksi Lonjakan Nataru Pecah 24 Desember

Kendaraan roda dua yang menyeberang pada H-4 mencapai 2.107 unit atau naik 33,1 persen dibandingkan tahun lalu.

Kenaikan turut terjadi pada kendaraan truk yang mencapai 2.184 unit atau tumbuh 21,5 persen.

Total kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Bali pada H-4 tercatat 7.093 unit, meningkat 6,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Sosok Innes Aditya: Striker Hoki Banyuwangi Raih Perak dan Perunggu di SEA Games 2025 Thailand

Secara akumulatif, sejak H-10 hingga H-4, total kendaraan dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk mencapai 40.987 unit, naik tipis 0,4 persen, dengan jumlah penumpang tercatat 143.533 orang.

ASDP menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan penyeberangan yang aman, andal, dan humanis.

“Di tengah dinamika cuaca dan lonjakan mobilitas Nataru, keselamatan tetap menjadi fondasi utama agar perjalanan masyarakat berlangsung lancar dan selamat hingga tujuan.”pungkas Heru. (fre)


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Peningkatan mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 membuat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk senantiasa mengutamakan keselamatan selama perjalanan laut.

Imbauan ini terutama ditujukan bagi masyarakat yang akan melintasi jalur penyeberangan Jawa–Bali, seiring potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah perairan Indonesia.

Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan bahwa keselamatan pelayaran merupakan prioritas utama perusahaan dalam setiap periode angkutan, terlebih pada masa puncak liburan.

Baca Juga: Pastikan Keselamatan Penyeberangan, Polresta Banyuwangi Gelar Deteksi Dini Narkoba

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per 21 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, Bibit Siklon Tropis 93S terpantau mengalami penguatan dan berpotensi meningkat menjadi Siklon Tropis kategori 2. 

Kondisi tersebut diprediksi berdampak langsung terhadap dinamika cuaca dan gelombang laut di sejumlah wilayah perairan nasional.

“BMKG telah menyampaikan peringatan potensi gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia akibat terbentuknya Bibit Siklon Tropis 93S, termasuk Selat Sunda dan Selat Bali. Karena itu, kami mengimbau pengguna jasa untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, mohon untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan penyeberangan,” ujar Heru.

Baca Juga: Jelang Nataru, Kapolresta Banyuwangi Pimpin Ramp Check Armada di Pelabuhan Ketapang

Penguatan sistem cuaca ini tidak hanya memicu hujan dan angin kencang di daratan, tetapi juga berpotensi menyebabkan gelombang laut kategori sedang atau moderate sea dengan ketinggian hingga 2,5 meter.

Situasi tersebut dapat memengaruhi kelancaran operasional pelayaran dan keselamatan pengguna jasa, khususnya kapal-kapal penyeberangan yang melayani lintasan padat selama Nataru.

Merujuk rilis BMKG melalui akun resmi @infobmkg, sejumlah wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara lain perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat, serta Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB.

Baca Juga: Jelang Nataru, Kapolresta Banyuwangi Pimpin Ramp Check Armada di Pelabuhan Ketapang

Dalam kondisi tersebut, ASDP terus berkoordinasi dengan otoritas terkait dan memperkuat kesiapsiagaan operasional di pelabuhan maupun di atas kapal.

Heru juga mengajak pengguna jasa untuk berperan aktif menjaga keselamatan bersama dengan mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan.