sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) resmi menetapkan linimasa baru pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi.
Proyek infrastruktur yang telah lama dinantikan masyarakat Bali ini ditargetkan memasuki tahap lelang pada kuartal IV tahun 2026.
Penetapan jadwal baru tersebut dilakukan setelah pemerintah menyelesaikan evaluasi menyeluruh terhadap struktur proyek, skema pembiayaan, hingga tingkat kelayakan investasi.
Sebagaimana dikutip dari Radar Bali, langkah ini ditempuh untuk memastikan proyek benar-benar siap secara teknis, regulasi, dan finansial sebelum ditawarkan kepada badan usaha.
Dengan estimasi nilai investasi tahap awal mencapai Rp 11,04 triliun, Tol Gilimanuk–Mengwi diproyeksikan menjadi tulang punggung baru sistem transportasi Pulau Dewata sekaligus motor penggerak pertumbuhan ekonomi kawasan barat Bali.
Fokus Awal Segmen Pekutatan–Mengwi
Dalam perencanaan terbaru, pembangunan tahap awal akan difokuskan pada Segmen I Pekutatan–Soka–Mengwi dengan panjang sekitar 42,1 kilometer. Ruas ini dinilai paling prospektif secara ekonomi karena memiliki potensi lalu lintas kendaraan yang relatif tinggi dibandingkan segmen lainnya.
Selain menjadi penghubung utama wilayah Bali Barat dengan pusat aktivitas ekonomi di selatan Bali seperti Denpasar dan Badung, ruas ini juga akan menjadi akses strategis menuju kawasan-kawasan ekonomi baru yang tengah dikembangkan.
Saat ini, proyek masih berada pada tahap pembaruan studi kelayakan (Final Business Case/FBC) serta penyusunan basic design.
Kedua dokumen tersebut ditargetkan rampung pada Desember 2025 sebagai dasar pelaksanaan tahapan lanjutan.
Fokus Kesiapan Proyek Sepanjang 2026
Memasuki tahun 2026, Kementerian PU akan memusatkan perhatian pada pemenuhan readiness criteria atau prasyarat kesiapan proyek. Tahapan ini meliputi:
- Penyelesaian dokumen lingkungan (AMDAL atau UKL-UPL)
- Kepastian dan kesiapan pembebasan lahan
- Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
- Penyiapan regulasi pendukung
- Penetapan kelembagaan pengelola proyek
Langkah ini dinilai krusial agar proses lelang dapat berjalan lancar serta memberikan kepastian hukum dan kepastian usaha bagi calon investor.
Skema KPBU dengan Konsesi 50 Tahun
Tol Gilimanuk–Mengwi akan dikembangkan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan model Design–Build–Finance–Operate–Maintain–Transfer (DBFOMT).
Dalam skema tersebut, badan usaha pemenang lelang bertanggung jawab penuh mulai dari perencanaan, pembangunan, pendanaan, pengoperasian, pemeliharaan, hingga pengalihan aset di akhir masa kerja sama.
Pemerintah menawarkan masa konsesi selama 50 tahun untuk meningkatkan kelayakan finansial proyek dan menarik minat investor.
Page 2
Page 3
Belajar dari evaluasi sebelumnya, pemerintah kini menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel.
Fokus lelang diarahkan pada ruas yang dinilai paling komersial dan memiliki potensi trafik tinggi.
Sementara untuk ruas yang kurang prospektif secara ekonomi tetapi strategis dari sisi konektivitas, pemerintah akan memberikan dukungan konstruksi.
Terintegrasi dengan Kawasan Wisata Kolaborasi Paramount Pictures
Tol Gilimanuk–Mengwi, yang juga dikenal sebagai Tol Jagat Kerthi, tidak hanya dirancang sebagai jalan bebas hambatan, tetapi sebagai tulang punggung integrasi kawasan ekonomi dan pariwisata Bali Barat.
Salah satu pengembangan utama yang akan didukung adalah Taman Kerthi Bali Semesta (KBS Park) di Pekutatan.
Kawasan wisata seluas sekitar 1.200 hektare ini merupakan hasil kolaborasi dengan Paramount Pictures dan digadang-gadang menjadi salah satu theme park terbesar di Asia Tenggara.
Keberadaan jalan tol akan mempercepat akses wisatawan menuju kawasan tersebut, sekaligus meningkatkan daya tarik investasi pariwisata skala global.
KBS Park diproyeksikan menjadi pusat hiburan terpadu yang mampu menarik jutaan wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Bali.
Selain sektor pariwisata, tol ini juga akan memperkuat akses menuju Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, yang telah masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Integrasi ini diharapkan memperlancar distribusi logistik, hasil perikanan, serta mendukung aktivitas ekonomi masyarakat pesisir Bali Barat.
Target Konstruksi hingga Operasional
Jika seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, pemerintah menargetkan penandatanganan kontrak kerja sama dengan investor pemenang lelang pada 2027.
Selanjutnya, proses financial close dan awal konstruksi direncanakan dimulai pada 2028.
Pembangunan fisik jalan tol ditargetkan rampung secara bertahap hingga 2033, dengan pengoperasian awal direncanakan mulai 2029. Masa konsesi proyek akan berlangsung hingga tahun 2079.
Menariknya, Tol Gilimanuk–Mengwi juga akan mencatat sejarah sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dilengkapi jalur khusus sepeda dan sepeda motor sepanjang sekitar 42,2 kilometer.
Fasilitas ini diharapkan menjadi solusi transportasi yang lebih inklusif, aman, dan ramah bagi pengguna non-mobil.








