Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Awalnya Dikira Boneka, Ternyata Manusia: Hilang Empat Hari, Seorang Wanita Ditemukan Meninggal di Sungai Patrang

awalnya-dikira-boneka,-ternyata-manusia:-hilang-empat-hari,-seorang-wanita-ditemukan-meninggal-di-sungai-patrang
Awalnya Dikira Boneka, Ternyata Manusia: Hilang Empat Hari, Seorang Wanita Ditemukan Meninggal di Sungai Patrang

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Warga Dusun Durenan, Desa Pakel, Kecamatan Licin, Banyuwangi, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan di aliran Sungai Patrang, Kamis (11/9) siang.

Korban diketahui bernama Sunariyah, 60, warga Dusun Kayangan, Desa Segobang, Kecamatan Licin.

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Sodik, 49, warga setempat, sekitar pukul 10.00. Saat sedang mencari ramban untuk pakan kambing, ia menemukan sandal jepit berwarna hijau di pinggir sungai.

Karena curiga, ia kemudian menelusuri aliran sungai sejauh 300 meter ke arah timur.

Dari kejauhan, Sodik melihat sosok tubuh tengkurap di atas batu sungai. “Awalnya saya kira boneka, tapi setelah didekati ternyata manusia. Saya langsung melapor ke Pak Kadus,” ungkap Sodik.

Bersama Kepala Dusun Durenan, Suwarno, 50, penemuan tersebut kemudian diteruskan ke Polsek Licin.

Tak lama, petugas gabungan dari Polsek Licin, Unit Inafis Satreskrim Polresta Banyuwangi, serta tim medis Puskesmas Licin mendatangi lokasi.

Hasil olah TKP menunjukkan korban ditemukan dalam posisi tengkurap di atas batu dengan kepala berada di bawah. Celana hitam bermotif kotak yang dipakai korban sudah melorot hingga ke bawah kaki.

Petugas juga menemukan sebuah tas hitam berisi sisir hijau sekitar 10 meter dari posisi korban.

Saat dibawa ke RSUD Blambangan, seorang pria bernama Sunandi yang datang dan memastikan bahwa jenazah adalah ibunya, yang telah hilang selama empat hari terakhir sejak (8/9).

Dokter Kartika dari RSUD Blambangan yang memeriksa jenazah menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Luka yang ada pada tubuh korban diduga akibat benturan batu saat terjatuh. Luka di bagian paha juga diperkirakan akibat gigitan hewan buas.

“Penyebab pasti kematian tidak bisa dipastikan karena keluarga menolak otopsi,” jelasnya.

Kanit Reskrim Polsek Licin Aipda Doni membenarkan peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa korban langsung dimakamkan di rumah duka pada malam harinya (11/9).


Page 2

Awalnya Dikira Boneka, Ternyata Manusia: Hilang Empat Hari, Seorang Wanita Ditemukan Meninggal di Sungai Patrang

Senin, 15 September 2025 | 04:00 WIB


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Warga Dusun Durenan, Desa Pakel, Kecamatan Licin, Banyuwangi, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan di aliran Sungai Patrang, Kamis (11/9) siang.

Korban diketahui bernama Sunariyah, 60, warga Dusun Kayangan, Desa Segobang, Kecamatan Licin.

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Sodik, 49, warga setempat, sekitar pukul 10.00. Saat sedang mencari ramban untuk pakan kambing, ia menemukan sandal jepit berwarna hijau di pinggir sungai.

Karena curiga, ia kemudian menelusuri aliran sungai sejauh 300 meter ke arah timur.

Dari kejauhan, Sodik melihat sosok tubuh tengkurap di atas batu sungai. “Awalnya saya kira boneka, tapi setelah didekati ternyata manusia. Saya langsung melapor ke Pak Kadus,” ungkap Sodik.

Bersama Kepala Dusun Durenan, Suwarno, 50, penemuan tersebut kemudian diteruskan ke Polsek Licin.

Tak lama, petugas gabungan dari Polsek Licin, Unit Inafis Satreskrim Polresta Banyuwangi, serta tim medis Puskesmas Licin mendatangi lokasi.

Hasil olah TKP menunjukkan korban ditemukan dalam posisi tengkurap di atas batu dengan kepala berada di bawah. Celana hitam bermotif kotak yang dipakai korban sudah melorot hingga ke bawah kaki.

Petugas juga menemukan sebuah tas hitam berisi sisir hijau sekitar 10 meter dari posisi korban.

Saat dibawa ke RSUD Blambangan, seorang pria bernama Sunandi yang datang dan memastikan bahwa jenazah adalah ibunya, yang telah hilang selama empat hari terakhir sejak (8/9).

Dokter Kartika dari RSUD Blambangan yang memeriksa jenazah menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Luka yang ada pada tubuh korban diduga akibat benturan batu saat terjatuh. Luka di bagian paha juga diperkirakan akibat gigitan hewan buas.

“Penyebab pasti kematian tidak bisa dipastikan karena keluarga menolak otopsi,” jelasnya.

Kanit Reskrim Polsek Licin Aipda Doni membenarkan peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa korban langsung dimakamkan di rumah duka pada malam harinya (11/9).