Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bale Banjar Kampung Bali Jadi Hindu Center di Banyuwangi, Ini Manfaatnya Bagi Umat Hindu

bale-banjar-kampung-bali-jadi-hindu-center-di-banyuwangi,-ini-manfaatnya-bagi-umat-hindu
Bale Banjar Kampung Bali Jadi Hindu Center di Banyuwangi, Ini Manfaatnya Bagi Umat Hindu
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Umat Hindu yang tinggal di kota Banyuwangi bisa bernapas lega. Bale banjar di Kelurahan Penganjuran yang dibangun sejak tahun 1950, kini kembali difungsikan.

Selasa (23/4) bale banjar yang terletak di Kampung Bali tersebut selesai direnovasi dan diresmikan.

Peresmian dilakukan oleh Wakapolresta Banyuwangi AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Cabang Banyuwangi Sardiyanto, dan Ketua Bale Banjar Kampung Bali I Nyoman Suparta dengan disaksikan sejumlah umat Hindu di Banyuwangi.

Di kalangan umat Hindu, peresmian bale banjar disebut Melaspas dengan diawali upacara keagamaan dan serangkaian seni adat Hindu dan tarian khas Bali.

”Bale banjar ini nantinya akan menjadi pusat umat Hindu dalam setiap kegiatan. Aktivitas umat Hindu di Kota Banyuwangi akan dipusatkan satu titik di bale banjar Kampung Bali,” ujar Ketua PHDI Banyuwangi Sardiyanto.

Sardiyanto menyebut, di Kota Banyuwangi ada 150 kepala keluarga (KK) yang tercatat sebagai umat Hindu. Sedangkan di Kampung Bali, Kelurahan Penganjuran hanya ada beberapa saja.

”Pusat Hindu center-nya akan ditempatkan di Bale Banjar Kampung Bali. Sekretariat PHDI maupun juga ditempatkan di bale banjar,” ungkapnya.

Nantinya, semua kegiatan umat Hindu akan digelar di Bale Banjar, termasuk kegiatan keagamaan dan kesenian.

Ramada_-Bale-Banjar-Kampung-Bali_3-16044

SEMANGAT: Peresmian Bale Banjar Banjar Kampung Bali dihadiri umat Hindu di Banyuwangi (Ramada Kusuma)

”Semoga dengan adanya bale banjar, umat Hindu lebih meningkatkan ibadahnya serta menjadi tempat berkumpulnya umat Hindu dalam kegiatan apa pun,” kata Sardiyanto.

Ketua Bale Banjar I Nyoman Suparta menjelaskan, bale banjar tersebut berdiri sejak tahun 1950. Bale banjar sempat terbengkalai dan tidak terawat karena banyak yang merasa takut merenovasi.

”Keberadaan bale banjar sudah cukup lama, kita generasi penerus hanya ingin memanfaatkan kembali bale banjar yang sudah ada,” ungkapnya.

Nyoman sangat berterima kasih kepada sejumlah pihak yang telah membantu proses renovasi bale banjar tersebut sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh umat Hindu di Banyuwangi.

”Terima kasih banyak kepada semua pihak yang terlibat dalam proses renovasi banjar, sehingga umat Hindu bisa memiliki bale banjar yang dapat menjadi pusat kegiatan,” pungkasnya. (rio/aif/c1)