Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Masuk Nominasi Penerima Hibah Pengelolaan Sampah Modern dari Jerman

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Jerman memasukkan Banyuwangi sebagai nominator penerima dana hibah pengelolaan sampah modern. Apabila lolos, Banyuwangi bakal memiliki tempat pengelolaan sampah akhir (TPA) modern berteknologi terkini.

Pembahasan rencana hibah itu dilakukan saat Tim Advance Solid Waste Management Programme for Selected Cities and Regencies in Indonesia (ASWM ERCI2) yang diwakili Senior Financial & Economic Expert Edward David Woodward dan Financial & Economic Expert Djaka Soeprijo bertemu Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, Rabu (13/2/2019).

Djaka Soeprijo mengatakan, program ini memberikan hibah kepada daerah terpilih untuk membangun pengelolaan sampah bersistem Sanitary Landfill yang modern.

“Banyuwangi masuk seleksi, karena tidak lepas dari banyaknya kemajuan di kabupaten ini,” ungkap Djaka.

Dari seleksi berbagai daerah di Indonesia, kini tinggal 6 kabupaten/kota. Sekarang adalah penilaian akhir untuk menentukan 4 kota/kabupaten yang akan menerima dana hibah total 150 juta euro.

Banyuwangi berhasil masuk enam besar karena dinilai memiliki sistem tata kelola pengelolaan sampah. Banyuwangi juga telah menyediakan lahan untuk merealisasikan rencana perluasan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) yang saat ini berada di wilayah Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro.

“Untuk kriteria sosial masyarakat, Banyuwangi nilainya paling bagus dibanding daerah lain. Yakni adanya kesadaran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah,” kata Djaka.

“Untuk penilaian tahap akhir ini, penilaiannya akan lebih detail, misalnya terkait kelengkapan sertifikasi lahan TPA dan sejauh mana komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program,” imbuhnya.

Karena menurut Djaka, nantinya pengelolaan TPA tidak akan sama seperti yang sebelumnya. Tata kelola mulai pengangkatan sampah, pembuangan, sortir, pengolahan, pengompasan akan dilakukan dengan sistem yang tertata. Juga tidak menutup kemungkinan menggunakan teknologi untuk mengolah sampah menjadi energy.

“Daerah penerima dana hibah akan mendapatkan pendampingan ahli profesional dari hulu sampai hilir,” tutur Djaka.

Mulai sosialisasi, regulasi, naskah akademis, bidang hukum seperti penetapan regulasi tarif persampahan, pelatihan pengolahan sampai perangkat teknologi pengolahannya.

Diakuinya, program ini akan berjalan lima tahun dan akan dievaluasi kelanjutannya.

“Untuk daerah terpilih akan mendapatkan dana yang disesuaikan dengan kapasitas masing-masing,” pungkas Djaka.

Sementara itu Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko menyampaikan terima kasih karena Banyuwangi dimasukkan dalam nominasi program tersebut.

“Terlebih, saat ini Banyuwangi sedang menyiapkan pembangunan TPA baru sebagai pengganti TPA Bulusan,” ujar Wabup Yusuf.

Lokasi TPA baru itu berada di Kecamatan Wongsorejo seluas 12 hektar.

Wabup Yusuf mengaku, program ini dinilai sangat tepat karena masuk prioritas yang sedang dikerjakan Banyuwangi.

“Dengan dana hibah, akan semakin cepat untuk mewujudkan pengelolaan sampah dengan sistem yang lebih modern,” tutur Wabup Yusuf.