radarbanyuwangi.jawapos.com – Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2025 diperingati dengan tanggal berbeda oleh umat Islam Sunni dan Syiah di seluruh dunia.
Sunni akan merayakan pada 5 September (12 Rabiul Awal 1447 H), sementara Syiah pada 10 September (17 Rabiul Awal 1447 H) yang juga bertepatan dengan kelahiran Imam keenam mereka, Ja’far ash-Shadiq.
Perbedaan tanggal ini tidak mengurangi kemeriahan perayaan.
Baca Juga: Kalender Lengkap Bulan Mulud 2025, Rabiul Awal 1447 Hijriah dan Peringatan Maulid Nabi
Di berbagai negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Pakistan, dan Mesir, hingga komunitas Muslim di Inggris, Rusia, dan Kanada, Maulid diisi dengan pembacaan selawat, syair Maulid Barzanji, Maulid Ad Diba’i, hingga gamelan Sekaten di Yogyakarta.
Di Banyuwangi, tradisi endhog-endhogan menjadi ikon yang selalu dinantikan warga.
Namun, tidak semua negara menetapkan Maulid sebagai hari libur. Arab Saudi dan Qatar, misalnya, memilih tidak memasukkannya dalam kalender resmi.
Sementara itu, sejumlah negara non-Muslim seperti India dan Etiopia justru menjadikannya libur nasional.
Baca Juga: PAC Muslimat NU Se-Banyuwangi Dilantik, Dirangkai Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Sejarawan mencatat perayaan Maulid pertama kali berkembang pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-4 H.
Versi lain menyebut Sultan Salahuddin Al-Ayyubi juga mempopulerkan peringatan ini untuk membangkitkan semangat umat Islam di era Perang Salib.
Bagi umat Islam, Maulid bukan sekadar mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga wujud rasa cinta, penghormatan, dan penguatan keimanan. (*)