Kamis, 05 Juni 2025 – 15:41
TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Jalur pendaikan Kawah Ijen akan ditutup selama 24 jam sebagai bagian dari agenda rutin bulanan yang dikenal dengan “Ijen Rijig”. Penutupan ini dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memulihkan ekosistem di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ijen.
Kepala Seksi V Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Dwi Sugiarto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin bulanan yang dilaksanakan setiap Jumat pekan pertama yang biasa dikenal dengan “Ijen Rijig.”
“Ini kegiatan rutin. Tiap Jumat awal bulan, jalur pendakian untuk wisatawan kita tutup karena kita bersih-bersih. Penutupan dilakukan selama 24 jam pada Jumat pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB,” kata Dwi, Kamis (5/6/2025).
Dikatakan Dwi, kegiatan tersebut bertujuan untuk membersihkan lingkungan dan memulihkan ekosistem di sekitar kawasan Ijen. Mulai mengumpulkan sampah, pemeliharaan jalur pendakian, hingga perawatan fasilitas umum.
Selain itu, juga kesempatan untuk memberikan edukasi kepada warga sekitar tentang pengelolaan limbah di kawasan wisata.
“Ini juga bagian dari kita memberikan waktu bagi ekosistem di sana untuk memulihkan diri. Minimal sehari dalam sebulan kita berikan kesempatan bagi satwa di sekitar Ijen untuk bergerak bebas tanpa merasa terganggu oleh pengunjung,” ucapnya.
Ijen Rijig dimulai pukul 05.30 WIB, dengan melibatkan banyak unsur. Mulai petugas TWA Ijen, komunitas lokal, pendaki, pelaku usaha wisata, hingga relawan.
“Tujuannya tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga alam,” ujar Dwi.
Menurut Dwi, kegiatan pembersihan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari puncak Gunung Ijen hingga areal Paltuding.
“H-1 biasanya kita sudah mulai dari bagian puncak. Sampah-sampahnya kita kumpulkan, selanjutnya diangkut ke bawah. Sehingga di hari Jumat kita tinggal fokus melakukan pembersihan di areal Paltuding,” tuturnya.
Sampah yang terkumpul dari kegiatan Ijen Rijig tersebut, selanjutnya diangkut ke Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Dewi Tari di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Di sana, sampah akan dipilah, ada pula yang diolah menjadi pupuk organik. Sementara residu-nya, akan diangkut ke TPA.
Diketahui, TWA Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan saat berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi. Destinasi yang terkenal dengan fenomena api biru (blue flame) nya ini telah masuk dalam jaringan Geopark Dunia (Unesco Global Geopark/UGG). (*)
Pewarta | : Ninda Tamara (MG-257) |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |