Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bukti Revitalisasi Pasar Dapat Dukungan, Sebagian Besar Pedagang Sudah Tempati Relokasi Sementara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Aktivitas jual beli di tempat relokasi kawasan Gedung Wanita Paramitha Kencana sudah mulai ramai. Los milik pedagang kali lima (PKL) dan lapak penjual daging dan bumbu dapur sudah terisi. Pedagang mulai menjajakan barang dagangan mereka.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Banyuwangi Sudirman memastikan 80 persen pedagang dari 352 pedagang dan 200 PKL sudah menempati tempat relokasi sementara.

Yang belum masuk tinggal pedagang konveksi karena hingga kemarin masih dipersiapkan lapaknya di sebelah barat Gedung Wanita.

”Di lokasi pasar yang akan dibangun sudah kosong. Pedagang ada yang belum pindah karena menunggu tempat barunya benar-benar siap,” jelasnya.

Di dalam area Gedung Wanita yang diplot untuk penjual perhiasan emas tidak seluruhnya dipakai. Sebab, sebagian pemilik toko emas menyewa tempat sendiri yang dianggap lebih nyaman dan aman.

Sudirman memastikan tidak ada masalah terkait relokasi pedagang Pasar Banyuwangi. Meski begitu, kehadiran sejumlah pedagang nomaden perlu ditata oleh Pemkab Banyuwangi. Jika tidak tertangani mulai sekarang, mereka bisa mengganggu kondisi di dalam tempat relokasi.

”Pedagang nomaden tidak ada koordinatornya. Pokoknya ada keramaian, di situ mereka berjualan,” ujarnya.

Ketua Paguyuban PKL Joko Tole Agus Hariyono menambahkan, semua PKL sudah menempati los yang disediakan di sebelah utara dan timur Gedung Wanita. Aktivitas jual beli sudah berjalan.

Apalagi, setelah Dinas Koperasi-UMP menggerakkan program ASN belanja, transaksi jual beli mulai bergeliat.

Baca Juga: Berlaku Mulai 1 Juni, PT KAI Terapkan Aturan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api, Uang Pembatalan Langsung Cair Seminggu

Yang dikhawatirkan Agus justru kehadiran pedagang tempel yang selama ini tidak terkoordinasi dengan baik di paguyuban pedagang maupun PKL. Pedagang tempel berencana menempati trotoar di depan Gedung Wanita.

Jika itu dibiarkan, pembeli enggan masuk ke dalam area tempat relokasi.

”Pedagang tempel dulunya berjualan di Jalan Surati ke barat. Mereka biasanya berjualan mulai subuh sampai pukul 07.00. Kalau dibiarkan bisa mengganggu pedagang yang di dalam relokasi,” terangnya.

Sementara itu, pengosongan di dalam area Pasar Banyuwangi diklaim sudah mencapai 100 persen. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP) Nanin Oktaviantie mengatakan, lapak-lapak di dalam pasar yang akan dibongkar sudah 100 persen kosong.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Aktivitas jual beli di tempat relokasi kawasan Gedung Wanita Paramitha Kencana sudah mulai ramai. Los milik pedagang kali lima (PKL) dan lapak penjual daging dan bumbu dapur sudah terisi. Pedagang mulai menjajakan barang dagangan mereka.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Banyuwangi Sudirman memastikan 80 persen pedagang dari 352 pedagang dan 200 PKL sudah menempati tempat relokasi sementara.

Yang belum masuk tinggal pedagang konveksi karena hingga kemarin masih dipersiapkan lapaknya di sebelah barat Gedung Wanita.

”Di lokasi pasar yang akan dibangun sudah kosong. Pedagang ada yang belum pindah karena menunggu tempat barunya benar-benar siap,” jelasnya.

Di dalam area Gedung Wanita yang diplot untuk penjual perhiasan emas tidak seluruhnya dipakai. Sebab, sebagian pemilik toko emas menyewa tempat sendiri yang dianggap lebih nyaman dan aman.

Sudirman memastikan tidak ada masalah terkait relokasi pedagang Pasar Banyuwangi. Meski begitu, kehadiran sejumlah pedagang nomaden perlu ditata oleh Pemkab Banyuwangi. Jika tidak tertangani mulai sekarang, mereka bisa mengganggu kondisi di dalam tempat relokasi.

”Pedagang nomaden tidak ada koordinatornya. Pokoknya ada keramaian, di situ mereka berjualan,” ujarnya.

Ketua Paguyuban PKL Joko Tole Agus Hariyono menambahkan, semua PKL sudah menempati los yang disediakan di sebelah utara dan timur Gedung Wanita. Aktivitas jual beli sudah berjalan.

Apalagi, setelah Dinas Koperasi-UMP menggerakkan program ASN belanja, transaksi jual beli mulai bergeliat.

Baca Juga: Berlaku Mulai 1 Juni, PT KAI Terapkan Aturan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api, Uang Pembatalan Langsung Cair Seminggu

Yang dikhawatirkan Agus justru kehadiran pedagang tempel yang selama ini tidak terkoordinasi dengan baik di paguyuban pedagang maupun PKL. Pedagang tempel berencana menempati trotoar di depan Gedung Wanita.

Jika itu dibiarkan, pembeli enggan masuk ke dalam area tempat relokasi.

”Pedagang tempel dulunya berjualan di Jalan Surati ke barat. Mereka biasanya berjualan mulai subuh sampai pukul 07.00. Kalau dibiarkan bisa mengganggu pedagang yang di dalam relokasi,” terangnya.

Sementara itu, pengosongan di dalam area Pasar Banyuwangi diklaim sudah mencapai 100 persen. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP) Nanin Oktaviantie mengatakan, lapak-lapak di dalam pasar yang akan dibongkar sudah 100 persen kosong.