Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Ipuk Ajak Promosi Budaya Banyuwangi Lewat Tarian Mistis Seblang Olehsari

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

NASKAH ID – Setelah menjalani ritual selama tujuh hari, Seblang Olehsari di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, telah berakhir pada Minggu (30/4/2023).

Ribuan pengunjung hadir untuk menyaksikan penutupan ritual yang merupakan bagian dari Banyuwangi Festival 2023.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak pengunjung untuk mempromosikan budaya Banyuwangi dengan membagikan tari mistis Seblang di media sosial.

Bupati Ipuk juga membeli Kembang Dermo, sebuah bunga yang dipercaya sebagai media untuk tolak balak, mengusir penyakit, keselamatan, dan keberuntungan.

Bunga tersebut memiliki makna khusus bagi masyarakat Osing dan dilestarikan untuk diwariskan ke generasi berikutnya.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata di Sekitar Kawah Ijen Banyuwangi, Ada Pertunjukan Seni Tari di Taman Gandrung Terakota

Ipuk berharap agar budaya dan tradisi adat masyarakat Osing dalam mengejawantahkan rasa syukurnya terus dilestarikan dan bisa dinikmati wisatawan.

“Ini adalah salah satu budaya dan tradisi adat masyarakat Osing dalam mengejawantahkan rasa syukurnya. Budaya ini harus terus dilestarikan, sehingga tidak hanya menjadi tradisi masyarakat Olehsari saja, tetapi juga bisa dinikmati wisatawan,” kata Ipuk.

Prosesi penutupan Seblang Olehsari cukup sakral dan membuat semua penonton terlarut dalam acara ini.

Prosesi penutupan dimulai dengan pawang yang membawa penari Seblang ke arena untuk dipasangkan mahkota omproknya.

Para pawang membacakan mantra-mantra sembari diiringi gending Seblang Lukinto, sebagai sarana roh masuk ke dalam tubuh sang penari. Sang penari Seblang haruslah seorang gadis yang memiliki hubungan darah dengan para penari Seblang sebelumnya.

Pada prosesi terakhir ini, selain menari, prosesi juga dilanjutkan dengan Ider Bumi.

“Dengan melakukan prosesi Seblang selama tujuh hari, segala bala dan blai (bencana dan keburukan) telah hilang dari desa kami. Kami percaya Seblang untuk menolak bala dan sebagai tradisi nenek moyang untuk membersihkan desa,” terang Ansori, Ketua Sesepuh Adat Seblang.

Penutupan ritual Seblang Olehsari telah berhasil menarik perhatian banyak orang dan menjadi daya tarik wisata yang tak ternilai harganya bagi Banyuwangi.

source