Detik.com
Mojokerto –
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama 506 siswi SMA dan SMK menari Bedoyo Putri Mojosakti di event Majafest 2023. Pagelaran tari secara massal itu sukses memecah rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Pagelaran tari Bedoyo Putri Mojosakti massal berlangsung di Lapangan Kawiryan, Desa Pacing, Bangsal, Kabupaten Mojokerto sore tadi. Tarian massal ini melibatkan 506 siswi SMA dan SMK di Bumi Majapahit.
Tak ketinggalan, Ketua DPRD Ayni Zuroh dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto Sulvia Triana Hapsari ikut menari bersama ratusan pelajar. Sehingga pagelaran tari Bedoyo Putri Mojosakti di event Majafest 2023 ini melibatkan 509 penari.
Perwakilan Muri, Sri Widayati mengatakan pagelaran tari Bedoyo Putri Mojosakti menjadi wujud nyata Pemkab Mojokerto melestarikan kesenian, kebudayaan dan sejarah Majapahit. Pihaknya mengukuhkan tarian massal ini sebagai Pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti oleh penari terbanyak di dunia.
“Mewakili Ketua Umum Muri, kami mengesahkan Pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti oleh penari terbanyak melibatkan 509 penari resmi tercatat di Muri sebagai rekor ke-11.102. Hasil ciptaan guru Mojokerto yang mengangkat kearifan lokal. Sehingga juga kami kukuhkan sebagai rekor dunia,” terangnya di lokasi, Jumat (4/8/2023).
Sri lantas menyerahkan piagam penghargaan dan lencana dari Muri kepada Bupati Mojokerto. Pagelaran tari Bedoyo Putri Mojosakti ini disaksikan Sekda Teguh Gunarko, para kepala OPD, staf ahli bupati, kabag, asisten Sekda, serta warga Kabupaten Mojokerto.
“Alhamdulillah hari ini kami melaksanakan kegiatan positif dan produktif untuk melestarikan seni budaya Kabupaten Mojokerto yang tak pernah lepas dari peninggalan Kerajaan Majapahit. Kalau Banyuwangi punya gandrung sewu, dalam waktu tak terlalu lama kami akan menarikan Bedoyo Putri Mojosakti melibatkan seribu orang,” jelas Ikfina.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, Tari Bedoyo Putri Mojosakti kreasi seorang guru asal Kecamatan Dawarblandong. Tarian ini menggambarkan peran ganda perempuan, baik sebagai istri dan ibu di keluarganya, maupun peran untuk bangsa, negara dan masyarakatnya.
Tari Bedoyo Putri Mojosakti terinspirasi putri-putri Majapahit. Pertama, Gayatri, istri Raja Pertama Majapahit Raden Wijaya. Menurut Bupati Ikfina, Gayatri adalah sosok sentral di balik besarnya Kerajaan Majapahit. Kedua Tribhuwana Tunggadewi, raja perempuan pertama Majapahit sekaligus putri Gayatri dengan Raden Wijaya.
Sosok Gayatri maupun Tribhuwana merupakan sosok yang terus mengabdi kepada bangsa dan negara tanpa melupakan perannya sebagai istri dan ibu dari anak-anak mereka. Tari Bedoyo Putri Mojosakti biasa dibawakan untuk menyambut tamu sekaligus mencegah kesialan.
“Tarian yang penuh makna ini harus kita kembangkan dan kita lestarikan. Karena menginspirasi semua wanita untuk terus maju dan memberi kontribusi yang positif dan produktif untuk bangsa dan negara,” tandasnya.
Pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti menjadi bagian dari Majafest 3-5 Agustus 2023. Di hari kedua ini, festival Majapahit juga diisi dengan pameran produk-produk ekonomi kreatif khas Kabupaten Mojokerto, serta pemilihan duta wisata gus dan yuk Kabupaten Mojokerto. Masyarakat bakal dihibur grup musik Keroncong Titi Laras.
Majafest Hari Ketiga
1. Pemeran ekonomi kreatif khas Kabupaten Mojokerto pukul 13.00 WIB sampai selesai
2. Fesitval sambal wader kuliner khas Kabupaten Mojokerto pukul 13.00-16.00 WIB
3. Mojokerto Tourism Award, penghargaan kepada para pegiat pariwisata yang dimeriahkan penampilan Gildcoustic dan Alffy Rev pukul 20.00-23.00
Simak Video “Bakar Tongkang! Tradisi Masyarakat Tionghoa di Riau“
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)