BANYUWANGI – Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, bersiap menjadi pusat perhatian dengan gelaran Kaliploso Horti Carnival (KHC) yang akan berlangsung pada 25–27 September mendatang. Mengusung tema Gerakan Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif, kegiatan ini diproyeksikan menjadi ajang kolaborasi seni, budaya, dan inovasi ekonomi masyarakat.
Kegiatan KHC sendiri sudah dimulai sejak tahun 2018 dan rutin digelar setiap tahun. Namun, pada masa pandemi Covid-19, tepatnya tahun 2020 dan 2021, kegiatan ini terhenti selama dua tahun. Tradisi ini kemudian kembali dilanjutkan pada 2022 dan terus berlanjut hingga 2025, menjadi agenda tahunan yang dinanti warga maupun wisatawan.
Selama tiga hari, pengunjung akan disuguhi berbagai rangkaian acara, mulai dari pameran produk UMKM lokal, pertunjukan seni tradisional, hingga workshop kreatif yang melibatkan pelaku seni, komunitas, dan pengrajin setempat. Tak hanya itu, nuansa khas pedesaan Kaliploso akan menjadi latar alami yang memperkuat cita rasa “heritage” dari acara ini.
Kepala Desa Kaliploso, Rudi Hartono, mengatakan bahwa KHC bukan sekedar kegiatan seremonial, melainkan langkah nyata untuk mengangkat potensi desa.
“Kampung Heritage Culture ini adalah ruang bersama bagi warga untuk mengekspresikan budaya, mengembangkan usaha kreatif, dan mempererat kebersamaan. Pemerintah desa mendukung penuh kegiatan positif yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat, baik di bidang seni maupun ekonomi,” ujarnya.
Rudi menambahkan, KHC juga menjadi simbol perjalanan panjang dalam menjaga identitas desa.
“KHC adalah perjalanan melanjutkan warisan, agar seluruh generasi cinta budaya dan kearifan lokal. Selama kita bisa menjaga warisan ini dan memanfaatkannya secara kreatif, desa akan punya identitas yang kuat sekaligus sumber ekonomi baru,” tegasnya.
Selain menampilkan seni tari, musik tradisional, dan teater rakyat, KHC juga akan menghadirkan pasar kuliner yang menyajikan ragam hidangan khas Banyuwangi. Pengunjung dapat menikmati sajian tradisional sambil berinteraksi langsung dengan para pembuatnya, menciptakan pengalaman yang hangat dan membekas.
Dengan menggabungkan gerakan kebudayaan dan ekonomi kreatif, KHC di Kaliploso diharapkan menjadi model bagaimana sebuah desa dapat melestarikan tradisi sambil membuka peluang ekonomi baru bagi warganya. (Rony//JN).