Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Pemuda Dikeroyok Kawanan Preman, Salah Satu Korban Sempat Diseret di Jalan Aspal

dua-pemuda-dikeroyok-kawanan-preman,-salah-satu-korban-sempat-diseret-di-jalan-aspal
Dua Pemuda Dikeroyok Kawanan Preman, Salah Satu Korban Sempat Diseret di Jalan Aspal

SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Aksi pengeroyokan terjadi di jalan raya Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, tepatnya di jalan simpang empat, selatan SMP Muhammadiyah 7 Sempu, pada Sabtu (9/12) sekitar pukul 11.30. Dalam kejadian itu, dua pemuda berinisial Dio Tri, 25, asal Dusun Krajan, Desa Sempu, dan Eko, 25, asal Dusun Tugung, Desa Sempu dihajar oleh kawanan preman.

Dalam pengeroyokan itu, kedua korban itu menjadi bulan-bulanan gerombolan pemuda yang jumlahnya sekitar 20 orang dan semuanya tidak dikenal korban. “Pelakunya Tidak ada yang kenal sama sekali,” ucap Dio Tri, Senin (11/12).

Saat dikeroyok itu, Dio Tri mengaku oleh salah satu dari kawanan pelaku itu sempat diseret di jalan aspal sejauh 10 meter. “Saya diseret di aspal mulai timur sampai barat jalan. Tidak ingat telungkup atau terlentang, kaus saya bagian belakang sampai bolong,” ungkapnya.

Akibat dikeroyok itu, Dio Tri mengalami luka memar di kepala belakang, mata sebelah kiri, kening, di kedua lutut, pinggang kiri, nyeri di dada, dan punggung atas. Sementara Eko luka memar di mata kanan, dan luka robek di kepala belakang. “Saya sempat muntah darah pada Minggu (10/12) siang,” ucapnya.

Baca Juga: Petugas Damkar Nyaris Tertimpa Atap yang Roboh Karena Sudah Rapuh, Saat Memadamkan Api

Menurut Dio tri, aksi pengeroyokan yang menimpanya itu bermula saat ia dan Eko mengendarai motor dari arah selatan. Sesampai di lokasi kejadian, tiba-tiba diteriaki oleh gerombolan preman yang sedang tongkrongan. “Saya balik arah, niatnya ingin tanya siapa yang meneriaki,” ucapnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Tapi, masih kata dia, tidak ada satupun dari kawanan pemuda yang tongkrongan itu mengaku. Malahan, mereka meminta memilih satu dari banyak anak untuk duel. “Mereka bilang ‘pilih salah siji ae mas’ (Pilih salah satu saja mas), itu secara tidak langsung menantang untuk berkelahi,” ucapnya.

Perkelahian tidak bisa dihindarkan, sekitar 20 kawanan preman itu tiba-tiba menyerang dengan melakukan pemukulan pada Dio Tri dan Eko. “Saya mikirnya sudah mati, karena dikeroyok orang sebanyak itu, ternyata masih kuat berdiri,” sebutnya.

Usai dikeroyok hingga babak belur itu, Dio Tri dan Eko pergi ke Puskesmas Sempu untuk mendapat pengobatan. “Teman saya (EK) harusnya dijahit karena lukanya lebar, tapi tidak mau, akhirnya dibersihkan dan diberi obat,” ungkapnya.

Ayah Dio Tri, Rifai Alfin, 55, mengaku tidak terima dengan kejadian tersebut. Sambil memegang baju anaknya yang robek itu, ia berencana melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib. “Saya konsultasi ke Pak Kades (Nanang Santoso), kemudian ke Pak Kadus Krajan (Erwin Tri) dan diarahkan lapor polisi. Saya sendiri juga tidak terima dan pingin mereka (pelaku) ditangkap, biar ada efek jera,” cetusnya.(sas/abi) 

Sumber: Jawa Pos Radar Genteng