Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Banyuwangi Panen Padi Di Lahan Sarana Asimilasi dan Esukasi

dukung-ketahanan-pangan,-lapas-banyuwangi-panen-padi-di-lahan-sarana-asimilasi-dan-esukasi
Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Banyuwangi Panen Padi Di Lahan Sarana Asimilasi dan Esukasi
Banyuwangi Selasa, 10 Juni 2025 13:16 WIB

Lapas Kelas IIA Banyuwangi melakukan panen raya padi. Padi tersebut ditanam di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) seluas dua hektare di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, Selasa,10 Juni 2025. Panen raya ini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto.

Panen raya dihadiri Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakawanwil Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, Kepala Lapas dari wilayah eks Karesidenan Besuki, dan perwakilan dari Pemkab Banyuwangi.

“Panen padi ini merupakan implementasi dari Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan. Serta implementasi 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan khususnya poin dua, terkait pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan dalam rangka ketahanan pangan,” kata Kadiyono.

Lahan dua hektar yang ditanami padi itu merupakan hibah dari Pemkab Banyuwangi. Kadiyono mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah, sehingga implementasi swasembada pangan ini bisa dilaksanakan.

“Tempatnya sangat strategis masih di tengah kota. Kualitas tanahnya juga luar biasa, dan lebih penting lagi pengairannya masuk di kategori Kelas 1, kalau melihat dari debit airnya,” terangnya.

Baca Juga

Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, mengatakan, lahan seluas dua hektar ini ditanami varietas padi Inpari 32. Jenis ini cocok ditanam di lahan SAE karena dengan kondisi kontur tanah liat berpasir.

Lahan tersebut mulai ditanami padi sejak 27 Februari 2025 lalu. Setelah genap berumur empat bulan, tanaman sudah siap dipanen. Diperkirakan hasil panen padi dari lahan ini mencapai 6 hingga 7 ton gabah kering.

Pengelolaan lahan ini, menurutnya, turut melibatkan sedikitnya lima Warga Binaan. Mereka bekerja setiap hari mulai pukul 08.00 WIB pagi hingga sore hari dengan pendampingan dari petugas Lapas Banyuwangi.

“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal menjadikan Lapas Banyuwangi lebih produktif dan mandiri, sekaligus memberikan keterampilan pertanian kepada warga binaan,” harapnya.

Kapala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Nuryo Sekartono mengatakan, berkat kerjasama seluruh pihak, cadangan beras pangan di Kementerian Pertanian kini tersedia sebanyak 4 juta ton.

“Cadangan pangan hari ini di Indonesia merupakan tertinggi sepanjang kurang lebih 20 hingga 30 tahun kebelakang,” jelasnya.

Capain ini, imbuhnya, jadi tolak ukur, semangat, dan motivasi terhadap swasembada pangan di kemudian hari. Serta bagaimana terus mewujudkan Banyuwangi sebagai lumbung pangan nasional.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dari stakeholder. Baik TNI, Polri, dan Lapas yang hari melangsungkan panen, karena telah membantu kami dalam rangka mencapai swasembada pangan nasional, yang menjadi prioritas Bapak Presiden,” ujarnya.