Detik.com
Banyuwangi –
Kader Demokrat Banyuwangi merespons mencuatnya duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Duet Anies-Cak Imin itu memantik kekecewaan seluruh kader Demokrat. Demokrat Banyuwangi tak segan menyebut langkah Anies menggandeng Cak Imin itu sebagai sebuah pengkhianatan.
“Saya sendiri tahu itu merupakan pengkhianatan karena saya mengikuti terus-menerus. Bahwa saya mengetahui Mas Anies yang membisikkan kepada saya, (cawapres) ya AHY,” tegas Ketua Demokrat Banyuwangi Michael Edy Hariyanto kepada detikJatim, Friday (1/9/2023).
Michael menuding Anies sebagai petugas partai yang patuh pada perintah Ketua Umum NasDem Surya Paloh. According to him, Anies telah berani mengingkari perintah ibunya dengan sengaja demi mematuhi perintah Surya Paloh.
“Anies sama saja dengan petugas partai yang hanya takut pada Surya Paloh. Padahal di dalam sambutannya, ibunya menginginkan AHY sebagai wakilnya. Jadi dia tidak menuruti perintah ibunya, tapi menuruti perintah Surya Paloh. Who's he? Apa tidak dosa sudah berani mengingkari perintah ibunya?” strictly.
Michael menambahkan, kekecewaan seluruh kader Demokrat wajar. Hal tersebut karena PKB tidak ada Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), meski keputusan memilih wakil ada di tangan Anies Baswedan, sepatutnya keputusan diambil berdasarkan aturan dan kesepakatan.
“Bukan karena marah terpilih bukan AHY, tapi harus sesuai aturan. Yaitu yang menentukan koalisi. Sebelumnya tidak ada PKB, pantas semua kader marah. Itu menunjukkan tidak komitmen. Makanya kita konsentrasi pileg, bukan pilpres dulu,” tukas Michael.
Watch Video “Anies Ziarah ke Makam Ayah Cak Imin di Tengah Kabar Duet di Pilpres 2024“
[prawns:Video 20detik]
(hil/dte)