RADARBANYUWANGI.ID – Ketegangan bersenjata antara Israel dan Iran menjadi fenomena baru yang menghiasai kawasan Timur Tengah. Pertikaian keduanya memberikan multi efek dimensional terhadap aspek kehidupan.
Tidak terkecuali banyak yang kemudian mereview pertemuan Israel dan Iran di medan pertempuran. Tetapi juga pertemuan keduanya di lapangan hijau. Adalah Final cabang sepak bola Asian Games tahun 1974 yang paling ikonik.
Saat itu kedua negara bertemu di laga puncak ajang multi olahraga di Asia tersebut. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Aryahmer Teheran tersebut. Iran mampu menundukkan Israel dengan skor tipis 1-0.
Uniknya, gol kemenangan Iran lahir dari own goal pemain Israel Itzhak Shum menit 29.
Baca Juga: Jalur Gumitir Ditutup Selama 2 Bulan, Nyeberang ke Bali Harus Lewat Pantura
Pertandingan tersebut ini juga menjadi sorotan. Sebab adanya penolakan dari beberapa negara untuk bertanding melawan Israel. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi alasan AFC mengeluarkan Israel dari keanggotannya.
Menilik sejarah pertemuan Israel dan Iran, kedua tim membukukan catatan perjalanan yang panjang. Singa Persia, julukan timnas Iran, terlibat persaingan sengit dengan Si Biru dan Putih, julukan timnas Israel.
Meski diwarnai memburuknya hubungan diplomatik sejak Revolusi Islam 1979. Rivalitas Iran dan Israel di lapangan sepak bola semakin meninggi.
Era Ketegangan yang dalam sepak bola pada dekade 1960-an hingga awal 1970-an, Iran dan Israel merupakan dua kekuatan besar sepak bola di Asia.
Baca Juga: Jalan Gumitir Ditutup Mulai Juli Sampai September, Jalur Banyuwangi-Jember Terputus Total!
Keduanya kerap bertemu di berbagai ajang regional, mulai dari Piala Asia hingga babak kualifikasi Olimpiade dan Piala Dunia.
Jika berbicara soal dominasi, Iran masih unggul dibandingkan Israel. Tampil sebagai raksasa Asia dengan ciri khas permainan agresif, teknik tinggi.
Iran melahirkan sederet bintang seperti , Ali Parvin dan Nasser Hejazi. Sementara Israel bukan tim sembarang. Mereka bahkan sempat tampil di Piala Dunia 1970.
Namun dalam setiap pertemuan Iran versus Israel, Singa Persia selalu tampil dominan. Keduanya sudah bertemu sebanyak lima kali di ajang resmi.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Ketegangan bersenjata antara Israel dan Iran menjadi fenomena baru yang menghiasai kawasan Timur Tengah. Pertikaian keduanya memberikan multi efek dimensional terhadap aspek kehidupan.
Tidak terkecuali banyak yang kemudian mereview pertemuan Israel dan Iran di medan pertempuran. Tetapi juga pertemuan keduanya di lapangan hijau. Adalah Final cabang sepak bola Asian Games tahun 1974 yang paling ikonik.
Saat itu kedua negara bertemu di laga puncak ajang multi olahraga di Asia tersebut. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Aryahmer Teheran tersebut. Iran mampu menundukkan Israel dengan skor tipis 1-0.
Uniknya, gol kemenangan Iran lahir dari own goal pemain Israel Itzhak Shum menit 29.
Baca Juga: Jalur Gumitir Ditutup Selama 2 Bulan, Nyeberang ke Bali Harus Lewat Pantura
Pertandingan tersebut ini juga menjadi sorotan. Sebab adanya penolakan dari beberapa negara untuk bertanding melawan Israel. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi alasan AFC mengeluarkan Israel dari keanggotannya.
Menilik sejarah pertemuan Israel dan Iran, kedua tim membukukan catatan perjalanan yang panjang. Singa Persia, julukan timnas Iran, terlibat persaingan sengit dengan Si Biru dan Putih, julukan timnas Israel.
Meski diwarnai memburuknya hubungan diplomatik sejak Revolusi Islam 1979. Rivalitas Iran dan Israel di lapangan sepak bola semakin meninggi.
Era Ketegangan yang dalam sepak bola pada dekade 1960-an hingga awal 1970-an, Iran dan Israel merupakan dua kekuatan besar sepak bola di Asia.
Baca Juga: Jalan Gumitir Ditutup Mulai Juli Sampai September, Jalur Banyuwangi-Jember Terputus Total!
Keduanya kerap bertemu di berbagai ajang regional, mulai dari Piala Asia hingga babak kualifikasi Olimpiade dan Piala Dunia.
Jika berbicara soal dominasi, Iran masih unggul dibandingkan Israel. Tampil sebagai raksasa Asia dengan ciri khas permainan agresif, teknik tinggi.
Iran melahirkan sederet bintang seperti , Ali Parvin dan Nasser Hejazi. Sementara Israel bukan tim sembarang. Mereka bahkan sempat tampil di Piala Dunia 1970.
Namun dalam setiap pertemuan Iran versus Israel, Singa Persia selalu tampil dominan. Keduanya sudah bertemu sebanyak lima kali di ajang resmi.