The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

The Elpiji Explosion in Banyuwangi Has a Tragic End, One Victim's Life Not Helped, Was Treated 3 Day

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Journalist Report East Java Tribune Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI – Hadi Sopyan (24), salah satu korban ledakan tabung elpiji di Parijatah Kulon, Srono . District, Kabupaten Banyuwangi meninggal dunia, Friday (3/3/2023).

Hadi meninggal setelah tiga hari dirawat di RSUD Genteng. Ia merupakan korban dengan kondisi terparah, yakni luka bakar 70 percent.

Direktur RSUD Genteng Siti Asiyah Anggraeni mengatakan, kondisi luka yang dialami Hadi tergolong parah.

Hadi juga menderita trauma inhalasi. Yakni cedera saluran napas yang sering mengakibatkan kematian pada korban kebakaran.

Jadi yang menyebabkan parah itu [inhalasi] that. Trauma inhalasi yang membuat risikonya tinggi,” kata Asiyah.

Read too: Elpiji Explodes in Banyuwangi, One Family Experiencing Burns, The victim had heard a hissing sound

Read too: Breaking News, Air di Bengawan Solo Bojonegoro Naik, Status Kini Jadi Siaga Merah Sejak Jam 10 Morning

Before he died, Hadi sempat menjalani beberapa perawatan. Salah satunya operasi penghilangan bula akibat luka bakar.

Itu untuk mengambil luka melembung. Jadi diambil yang melepuh-melepuh itu,” added.

Asiyah menerangkan, jenazah Hadi telah dipindahkan dari ruang perawatan ke kamar jenazah. Jasad akan diambil oleh keluarga untuk dimakamkan.

Meanwhile, tiga korban lainnya masih menjalani perawatan di ruang khusus. Ketiga korban itu yakni Suryono (72) yang menderita luka bakar 40 percent, Khomiyah (55) menderita luka bakar 50 percent, dan Ibnu Mubarok (18) menderita luka bakar 31 percent.

Keempat korban itu merupakan satu keluarga. Mereka terdiri dari bapak, mother, dan dua anak. Korban meninggal adalah anak sulung.

Read too: Lokasi Ledakan Bahan Petasan di Blitar Masih Ramai Pengunjung, Polisi Kembali Pasang Police Line

Ketiga korban lainnya, menurut Asiyah, kondisinya mulai membaik ketimbang saat pertama kali datang. Pihak rumah sakit menempatkan para korban di ruang khusus. Mereka tak boleh dijengkuk karena rawan paparan yang mengakibatkan infeksi.

Therefore, Asiyah meminta keluarga korban untuk memahami larangan jengkuk tersebut.

Kulit yang melepuh kami ambili, sehingga rawan sekali terjadi infeksi [pada lapisan kulit yang telah terbuka],” he said.


source