BANYUWANGI, KOMPAS.com – Puluhan kepala desa di Banyuwangi, Jawa Timur turut memeriahkan gelaran Gandrung Sewu 2025 yang digelar di Pantai Marina Boom Banyuwangi, Sabtu (25/10/2025).
Mengenakan baju adat Banyuwangi berwarna hitam dan memakai penutup kepala yang disebut udeng, para kades menari dengan luwes selama sekitar empat menit.
Penampilan mereka pun disambut tepuk tangan meriah dari para penonton. “Belum pernah menari gandrung dan ini pertama kali menari ikut menari di Gandrung Sewu,” kata Kades Gentengwetan, Kecamatan Genteng, Sukri.
Baca juga: KAI Beri Diskon 10 Persen untuk Sambut Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi, Cek Ketentuannya
Kades 60 tahun yang telah memegang jabatan selama empat tahun tersebut mengaku berlatih empat kali di sebuah sanggar yang ada di Kecamatan Cluring, bersama para kades lainnya.
View this post on Instagram
A post shared by Kompas.com (@kompascom)
Sukri mengaku, awalnya merasa bingung. Namun setelah berlatih, ia berhasil menuntaskan misi menari di depan umum dan mendapatkan tepuk tangan meriah.
Sukri telah mengikuti perkembangan Gandrung Sewu sejak awal digelar yaitu tahun 2012, dan ia melihat jumlah peminat yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca juga: Gandrung Sewu, 1.000 Penari di Banyuwangi Unjuk Gigi di Panggung Berlatar Selat Bali
“Harapannya kearifan lokal Gandrung Sewu ini harus betul-betul meriah dan ramai setiap tahunnya supaya masyarakat luas tahu bagaimana masyarakat Banyuwangi mencintai budayanya,” tutur dia.
Di gelaran Gandrung Sewu ini, Sukri mengaku bangga empat pemudi perwakilan desanya turut menjadi peserta, dan dia berharap semakin banyak anak muda yang semakin mengenal tari Gandrung.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi yang mengaku bangga karena untuk pertama kalinya bisa menampilkan kesenian asli Banyuwangi di hadapan ribuan orang.
“Saya berharap mudah-mudahan Gandrung Sewu tetap lestari dan berkembang karena meningkatkan berbagai aspek ekonomi hingga pariwisata,” tuturnya.
Baca juga: Sebanyak 1.350 Penari Tampil di Festival Gandrung Sewu 2024 di Pantai Boom Banyuwangi
Demi mendukung kelestarian budaya asli Banyuwangi, Panhari membuat kebijakan di mana setiap dusun harus memiliki satu set gamelan.
Dengan inisiatif ini, dia berharap kesenian Banyuwangi tak hanya lestari, namun juga berkembang dan kian diminati khususnya oleh para generasi penerus.
Mereka menari dengan koreografi gerakan yang anggun dan harmonis memukau ribuan penonton yang memadati Pantai Marina Boom.
Diselingi aksi teatrikal yang mengisahkan perjuangan menjadi seorang Gandrung yang dibawakan penari menambah sakral dan magis pertunjukkan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang







