RadarBanyuwangi.id – Kehadiran Bupati Ipuk Fiestiandani dalam acara hahalbihalal yang digelar PCNU Banyuwangi di Hotel Kokoon pada Sabtu (11/5) disambut hangat sejumlah kiai yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk mengajak para kiai, ulama, dan pengurus NU untuk ikut menyebarkan informasi terkait kemajuan Banyuwangi.
”Saya sepakat dengan yang disampaikan KH Afifuddin Muhajir tadi. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menyampaikan informasi kemajuan pembangunan,” kata istri Menpan-RB Abdullah Azwar Anas tersebut.
Baca Juga: Tumbuh Pesat, Agen BRILink Catatkan Transaksi Rp370 triliun Sepanjang Kuartal I-2024
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada NU karena telah berkontribusi besar terhadap pembangunan Banyuwangi.
”Apa yang telah kita capai selama ini tak lepas dari dukungan NU. Mari kita sama-sama membangun Banyuwangi. Para kiai dan ulama harus pede (percaya diri) menyampaikan kemajuan Banyuwangi kepada masyarakat,” pinta Ipuk.
Dipaparkan Ipuk, dia memimpin Banyuwangi saat kabupaten ini dilanda pandemi Covid-19. Kala itu, seluruh aktivitas perekonomian terganggu.
Namun, berkat kerja keras dan kekompakan elemen masyarakat, pandemi Covid-19 bisa teratasi.
Baca Juga: Wajah Calon Penumpang Kapal di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Wajib Terekam CCTV: Ini Alasan Kabaharkam Polri
”Covid merupakan ujian kepemimpinan. Banyak pos-pos anggaran kita refocusing. Namun, berkat kekompakan semua elemen, kita mulai berani membuka kebiasaan baru (new era). Setelah diberlakukan new era, hotel-hotel tetap penuh pengunjung. Bisnis pariwisata mulai membaik, ekonomi terus bergerak,” ucap Ipuk.
Diungkapkan pula, saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuwangi terus meningkat. Di tahun 2023, IPM Banyuwangi mencapai 73,79.
Sedangkan pada 2022 IPM Banyuwangi sebesar 73,15. Realisasi IPM tahun 2023 tersebut melebihi target, tepatnya 103,54 persen dari target yang ditetapkan.
Banyuwangi, kata Ipuk, juga mencatatkan angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah Banyuwangi di era kemerdekaan RI.
Baca Juga: PCNU Makin Solid, 300 Orang Hadiri Halalbihalal: Kiai Athoillah Ajak Pengurus PC, MWC, hingga Ranting, Satu Komando dengan PBNU
Page 2
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 persentase penduduk miskin di Banyuwangi sebesar 7,34 persen.
Lebih rendah dibanding tahun 2022 yang mencapai 7,51 persen. Bahkan, persentase penduduk miskin tersebut juga lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Pada 2019, persentase penduduk miskin di Banyuwangi sebesar 7,52 persen. Berkaitan Indeks Kepuasan Masyarakat, hasil survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pemkab Banyuwangi di tahun 2023 mencapai 91,50 atau melebihi target yang ditetapkan, yakni 100,97 persen.
”Kami mengaku bersyukur angka kemiskinan terus menurun. Kami akan terus berupaya meningkatkan kepuasan publik di tahun-tahun selanjutnya,” kata Ipuk.
Kehadiran Bupati Ipuk pada acara halalbihalal disambut hangat oleh undangan yang hadir. Tak sedikit para kiai yang berfoto dengan Ipuk.
Bahkan, mantan Ketua PCNU Banyuwangi KH Masykur Ali dan dai kondang KH Abdul Gofar ikut berfoto dengan Bupati Ipuk.
”Alhamdulillah, acaranya berjalan lancar. Sebanyak 300 undangan hadir. Ini semua berkat dukungan semua pihak,” kata Ketua Panitia Halalbihalal Abdul Aziz. (aif/c1)
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Kehadiran Bupati Ipuk Fiestiandani dalam acara hahalbihalal yang digelar PCNU Banyuwangi di Hotel Kokoon pada Sabtu (11/5) disambut hangat sejumlah kiai yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk mengajak para kiai, ulama, dan pengurus NU untuk ikut menyebarkan informasi terkait kemajuan Banyuwangi.
”Saya sepakat dengan yang disampaikan KH Afifuddin Muhajir tadi. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menyampaikan informasi kemajuan pembangunan,” kata istri Menpan-RB Abdullah Azwar Anas tersebut.
Baca Juga: Tumbuh Pesat, Agen BRILink Catatkan Transaksi Rp370 triliun Sepanjang Kuartal I-2024
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada NU karena telah berkontribusi besar terhadap pembangunan Banyuwangi.
”Apa yang telah kita capai selama ini tak lepas dari dukungan NU. Mari kita sama-sama membangun Banyuwangi. Para kiai dan ulama harus pede (percaya diri) menyampaikan kemajuan Banyuwangi kepada masyarakat,” pinta Ipuk.
Dipaparkan Ipuk, dia memimpin Banyuwangi saat kabupaten ini dilanda pandemi Covid-19. Kala itu, seluruh aktivitas perekonomian terganggu.
Namun, berkat kerja keras dan kekompakan elemen masyarakat, pandemi Covid-19 bisa teratasi.
Baca Juga: Wajah Calon Penumpang Kapal di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Wajib Terekam CCTV: Ini Alasan Kabaharkam Polri
”Covid merupakan ujian kepemimpinan. Banyak pos-pos anggaran kita refocusing. Namun, berkat kekompakan semua elemen, kita mulai berani membuka kebiasaan baru (new era). Setelah diberlakukan new era, hotel-hotel tetap penuh pengunjung. Bisnis pariwisata mulai membaik, ekonomi terus bergerak,” ucap Ipuk.
Diungkapkan pula, saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuwangi terus meningkat. Di tahun 2023, IPM Banyuwangi mencapai 73,79.
Sedangkan pada 2022 IPM Banyuwangi sebesar 73,15. Realisasi IPM tahun 2023 tersebut melebihi target, tepatnya 103,54 persen dari target yang ditetapkan.
Banyuwangi, kata Ipuk, juga mencatatkan angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah Banyuwangi di era kemerdekaan RI.
Baca Juga: PCNU Makin Solid, 300 Orang Hadiri Halalbihalal: Kiai Athoillah Ajak Pengurus PC, MWC, hingga Ranting, Satu Komando dengan PBNU