Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Semangka semakin Anjlok

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hargaaaaaTEGALDLIMO – Para petani semangka di Desa/Kecamatan Tegaldlimo itu kini meradang. Memasuki musim panen, harga buah semangka untuk jenis inul justru menurun tajam. Gara-garanya, musim hujan dan para tengkulak yang menurunkan harga secara mendadak. Harga semangka untukjenis inul yang biasanya Rp 2.500 per kilogram, kini hanya Rp 1.500 per kilogram.

Malahan, harga itu diprediksi akan terus anjlok. “Kami juga bingung harga semangka terus anjlok,” kata Gunarya, 48, salah satu petani semangka asal Dusun Damlimo, Desa Tegaldlimo. Gunaryo memperkirakan harga semangka ini, pada saat musim panen bisa tembus Rp 1.000 per kilogram. Turunnya harga ini, memang sudah menjadi fenomena tahunan.

“Tapi tahun ini harga turun sangat mendadak,” ungkapnya Semangka jenis inul, jelas dia, saat ini lagi mulai di panen. Tapi, itu Iangsung dijual dengan menurunnya harga yang cukup tinggi. “Padahal semangka jenis inul lni banyak yang rusak dan tidak panen ujarnya. Bila kondisi normal, lanjut dia. lahan seluas seperempat hektare, bisa menghasilkan enam ton hingga deIapan ton semangka.

Tapi saat ini, akibat sering turun hujan, kualitas maupun volume panen turun menjadi tiga ton hingga empat ton. Harga ini tentu masih jauh dari modal yang dikeluarkan. “Untuk merawat semangka di lahan seperempat hektare, habis Rp 5 juta hingga Rp 6 juta,” cetusnya. Dengan harga yang terus anjlok, para petani harus berpikir keras untuk mengembalikan modal.

Padahal, modal yang dipakai untuk menanam semangka itu dari kredit bank. ‘Kalau harga semangka Rp 2.000 sampai Rp.22.300 per kilogram. masih bisa mengembalikan modal,” katanya. Untuk menyikapi harga semangka yang terus anjlok, para petani memilih memanen lebih awal. Mereka khawatir hujan yang masih sering turun itu membuat harganya semakin anjlok.

“Dari pada tidak laku sama sekali lebih baik dijual dulu.” ujarnya. ‘tapi anehnya. Meski harga semangka ini terus merosot, sejumlah petani masih tetap nekat menanam semangka. “ereka beralasan, menanam sentangka itu lebih menjanjikan ketimbang menanam padi dan sejenisnya. Anjloknya harga semangka. itu tidak selamanya. “Jika harga pasar membaik. harga semangka bisa tembus Rp 3.000 per kilogram,” terang supardi petani lainnya.

Hasil panen semangka asal Banyuwangi, kebanyakan dikirim ke beberapa kota besar di Jawa, seperti Jakarta. Bandung, dan Solo. Selain itu, semangka lni juga ada yang dikirim ke Bali. Biasanya. harga yang jeblok itu karena musim panen bersamaan dengan daerah lain, seperti Jember, Lumajang, dan Pasuruan. “Saya langsung kirim ke Semarang.” katanya. (radar)