RadarBanyuwangi.id-Keberadaan Jembatan Kudung yang ada di daerah PT Perkebunan Nusantara I, Regional 5, Kebun Kalirejo Kendenglembu, wilayah Afdeling Besaran, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore ini tentu sangat krusial.
Sejak awal dibangun pada 1914 lalu, tidak pernah ada kejadian yang membuat jembatan peninggalan Belanda ini lumpuh atau tidak bisa dilalui. “Ini akses utama warga untuk keluar masuk daerah kantor Perkebunan Kendenglembu dan perumahan warga di Afdeling Besaran,” kata Karyadi, salah satu warga Afdeling Besaran, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Selasa (22/10).
Menurut Karyadi, setiap hari jembatan itu digunakan warga ketika ingin belanja kebutuhan rumah di pusat Kota Glenmore atau daerah lainnya. “Warga yang mau cari rumput, atau anak-anak sekolah juga lewat jembatan ini. Mayoritas anak sini sekolah di SDN 7 Karangharjo,” jelasnya.
Baca Juga: Bahan Utama Jembatan Kudung dari Kayu Jati di PT Perkebunan Nusantara I Glenmore Banyuwangi
Menurut Karyadi, setidaknya ada tiga afdeling yang warganya melintasi Jembatan Kudung ini, yakni Afdeling Besaran di Kebun Kendenglembu, Afdeling Rejosari dan Afdeling Sumberjeding di Kebun Trebasala. “Setiap afdeling ini rata-rata ada 100-an KK (kepala keluarga). Semuanya kalau mau ke pusat-pusat sosial ya lewat sini,” ucapnya.
Karyadi menyebut, akses lain selain melintasi Jembatan Kudung ini sebenarnya ada. Hanya saja, jika dari perumahan di tiga afdeling itu menuju pusat Kota Glenmore, jaraknya menjadi lebih jauh. “Kalau dari sini (Afdeling Besaran) ke Glenmore hanya delapan sampai 10 kilometer, kalau memutar leat akses lain, jadi lebih jauh,” tandasnya.(sas/abi)
