sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyuwangi Senin sore (17/11) menyebabkan banjir di sejumlah titik.
Salah satu lokasi yang terdampak cukup parah berada di Jalan Letjen S. Parman, Kelurahan Sobo, tepatnya di sekitar Hotel Santika.
Genangan air meluber hingga memenuhi badan jalan, bahkan ketinggiannya hampir mencapai sepinggang orang dewasa. Sore itu Jalan S Parman berubah jadi sungai. Kondisi ini juga menyebabkan arus lalu lintas tersendat hingga memanjang ke perempatan Taman Tirta Wangi.
Banjir yang melanda kawasan tersebut dipicu oleh luapan air Sungai Bagong di sekitar Sobo yang tak mampu menampung debit air hujan.
Akibatnya, aliran air meluap ke permukaan jalan raya dan membuat puluhan kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor, mogok karena memaksa menerjang banjir.
Rizalfly, salah satu warga setempat yang turut membantu pengendara yang terjebak banjir, mengatakan bahwa genangan air meluber ke jalan secara tiba-tiba akibat susulan air bah dari sungai yang meluap.
“Pertama kali hujan tadi nggak banjir, tetapi tiba-tiba air sungai meluap yang menyebabkan jalan raya tergenang air cukup tinggi,” ujarnya.
Sejumlah warga sekitar tampak turun langsung memberikan bantuan kepada para pengendara yang kesulitan. Rojak, warga lainnya, mengatakan banyak kendaraan mogok karena pengendara tetap mencoba melintas meski air sudah tinggi.
“Ya banyak yang mogok, baik mobil maupun motor, karena mereka memaksa menerobos banjir. Airnya cukup tinggi, kalau melintas sampai sepatu dan kendaraan terendam,” ungkapnya.
Alek, seorang pengendara motor yang terjebak banjir, mengaku memilih menepi dan menunggu air sedikit surut karena khawatir motornya ikut mogok.
“Saya menunggu kurang lebih setengah jam karena takut motor mogok. Apalagi kalau dipaksa menerobos, jadi saya putuskan balik lagi cari jalan alternatif,” ujarnya.
Sementara itu, Anjay, pengendara lainnya, kurang beruntung karena motornya mogok usai memaksakan diri melewati banjir Yang tutup tinggi.
“Saya kira tidak sampai mogok kalau diterobos, tapi lama-kelamaan ketika melintas air makin tinggi dan motor saya tenggelam sampai setengah bodi, akhirnya mogok,” tuturnya.
Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyuwangi turun langsung ke lokasi banjir. Edi, salah satu anggota Tagana mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah titik di Banyuwangi akibat tingginya debit air sungai.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyuwangi Senin sore (17/11) menyebabkan banjir di sejumlah titik.
Salah satu lokasi yang terdampak cukup parah berada di Jalan Letjen S. Parman, Kelurahan Sobo, tepatnya di sekitar Hotel Santika.
Genangan air meluber hingga memenuhi badan jalan, bahkan ketinggiannya hampir mencapai sepinggang orang dewasa. Sore itu Jalan S Parman berubah jadi sungai. Kondisi ini juga menyebabkan arus lalu lintas tersendat hingga memanjang ke perempatan Taman Tirta Wangi.
Banjir yang melanda kawasan tersebut dipicu oleh luapan air Sungai Bagong di sekitar Sobo yang tak mampu menampung debit air hujan.
Akibatnya, aliran air meluap ke permukaan jalan raya dan membuat puluhan kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor, mogok karena memaksa menerjang banjir.
Rizalfly, salah satu warga setempat yang turut membantu pengendara yang terjebak banjir, mengatakan bahwa genangan air meluber ke jalan secara tiba-tiba akibat susulan air bah dari sungai yang meluap.
“Pertama kali hujan tadi nggak banjir, tetapi tiba-tiba air sungai meluap yang menyebabkan jalan raya tergenang air cukup tinggi,” ujarnya.
Sejumlah warga sekitar tampak turun langsung memberikan bantuan kepada para pengendara yang kesulitan. Rojak, warga lainnya, mengatakan banyak kendaraan mogok karena pengendara tetap mencoba melintas meski air sudah tinggi.
“Ya banyak yang mogok, baik mobil maupun motor, karena mereka memaksa menerobos banjir. Airnya cukup tinggi, kalau melintas sampai sepatu dan kendaraan terendam,” ungkapnya.
Alek, seorang pengendara motor yang terjebak banjir, mengaku memilih menepi dan menunggu air sedikit surut karena khawatir motornya ikut mogok.
“Saya menunggu kurang lebih setengah jam karena takut motor mogok. Apalagi kalau dipaksa menerobos, jadi saya putuskan balik lagi cari jalan alternatif,” ujarnya.
Sementara itu, Anjay, pengendara lainnya, kurang beruntung karena motornya mogok usai memaksakan diri melewati banjir Yang tutup tinggi.
“Saya kira tidak sampai mogok kalau diterobos, tapi lama-kelamaan ketika melintas air makin tinggi dan motor saya tenggelam sampai setengah bodi, akhirnya mogok,” tuturnya.
Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyuwangi turun langsung ke lokasi banjir. Edi, salah satu anggota Tagana mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah titik di Banyuwangi akibat tingginya debit air sungai.






