Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jalur Gumitir Banyuwangi–Jember Dikebut! Target Dibuka Awal September, Pekerja Kerahkan Segala Cara

jalur-gumitir-banyuwangi–jember-dikebut!-target-dibuka-awal-september,-pekerja-kerahkan-segala-cara
Jalur Gumitir Banyuwangi–Jember Dikebut! Target Dibuka Awal September, Pekerja Kerahkan Segala Cara

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pekerja proyek preservasi Jalur Gumitir dengan perkuatan lereng menggunakan bore pile dan perbaikan geometri jalan di jalur berkelok, tampaknya kalang kabut untuk bisa menyelesaikan tugasnya.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, memasang target jalan yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi-Jember bisa dibuka untuk umum pada awal September mendatang.

Sejumlah pekerja, mengebut proses pekerjaan yang sudah memasuki tahap akhir, Rabu (27/8).

Kepadatan lokasi proyek yang sebelumnya terjadi karena banyaknya alat berat, juga sudah tidak tampak lagi. “Hari ini kami kebut semua,” kata pelaksana proyek, Andre Pandora, 31.

Andre mengungkapkan, saat ini sisa pekerjaan yang belum rampung hanya pemasangan U-ditch atau saluran air, pengaplikasian agregat atau pengaspalan, serta pengecoran capping beam.

Capping beam ada sekitar 40 meter yang belum selesai, kemudian saluran airnya juga ada yang belum terpasang karena bahannya belum datang. Untuk pengaspalan, kami masih memasang agregatnya, ini material pecahan batu sedang diaplikasikan (pengurukan),” jelasnya.

Ditanya soal target pembukaan jalur dari BBPJN itu, Andre mengaku tak punya pilihan. Proyek yang seharusnya dikerjakan selama 6 bulan itu, harus segera dirampungkan dalam waktu satu bulan.

“Hari ini target capping beam selesai semua, guard rail (pembatas jalan) juga sudah terpasang. Untuk pengurukan, targetnya juga bisa rampung hari ini juga,” cetusnya.

Untuk mempercepat,jelas dia, urukan yang seharusnya sirtu atau campuran pasir dan batu, diganti dengan agregat atau batu pecah. Itu dilakukan karena order sirtu di galian C membutuhkan waktu lama.

“Kalau agregat ini ada di tempat kami, sebenarnya harganya lebih mahal. Tapi untuk percepatan, tidak ada pilihan lain,” cetusnya.

Untuk mengembalikan kontur jalan yang perbedaan ketinggian antara lajur kanan dan kiri mencapai 80 centimeter ke kondisi normal, terang dia, perlu urukan yang tidak sedikit. Ketinggian urukan mencapai 60 centimeter.

“Urukannya di lajur kiri kira-kira 60 centimeter, kemudian ketebalan aspal 20 centimeter. Itu agar kemiringannya yang 80 centimeter bisa rata,” tandasnya.

Andre mengaku masih belum bisa memastikan, apakah target awal bulan ini bisa dibuka bisa terlaksana. Apalagi, keputusan akan ditentukan setelah kondisi jalan itu ditinjau oleh stakeholder terkait, seperti Ditlantas Polda Jatim dan BBPJN.

“Kami menunggu adanya tinjau, biar keputusannya dari hasil peninjauan, yang penting kami selesaikan secepat mungkin,” katanya.


Page 2


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pekerja proyek preservasi Jalur Gumitir dengan perkuatan lereng menggunakan bore pile dan perbaikan geometri jalan di jalur berkelok, tampaknya kalang kabut untuk bisa menyelesaikan tugasnya.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, memasang target jalan yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi-Jember bisa dibuka untuk umum pada awal September mendatang.

Sejumlah pekerja, mengebut proses pekerjaan yang sudah memasuki tahap akhir, Rabu (27/8).

Kepadatan lokasi proyek yang sebelumnya terjadi karena banyaknya alat berat, juga sudah tidak tampak lagi. “Hari ini kami kebut semua,” kata pelaksana proyek, Andre Pandora, 31.

Andre mengungkapkan, saat ini sisa pekerjaan yang belum rampung hanya pemasangan U-ditch atau saluran air, pengaplikasian agregat atau pengaspalan, serta pengecoran capping beam.

Capping beam ada sekitar 40 meter yang belum selesai, kemudian saluran airnya juga ada yang belum terpasang karena bahannya belum datang. Untuk pengaspalan, kami masih memasang agregatnya, ini material pecahan batu sedang diaplikasikan (pengurukan),” jelasnya.

Ditanya soal target pembukaan jalur dari BBPJN itu, Andre mengaku tak punya pilihan. Proyek yang seharusnya dikerjakan selama 6 bulan itu, harus segera dirampungkan dalam waktu satu bulan.

“Hari ini target capping beam selesai semua, guard rail (pembatas jalan) juga sudah terpasang. Untuk pengurukan, targetnya juga bisa rampung hari ini juga,” cetusnya.

Untuk mempercepat,jelas dia, urukan yang seharusnya sirtu atau campuran pasir dan batu, diganti dengan agregat atau batu pecah. Itu dilakukan karena order sirtu di galian C membutuhkan waktu lama.

“Kalau agregat ini ada di tempat kami, sebenarnya harganya lebih mahal. Tapi untuk percepatan, tidak ada pilihan lain,” cetusnya.

Untuk mengembalikan kontur jalan yang perbedaan ketinggian antara lajur kanan dan kiri mencapai 80 centimeter ke kondisi normal, terang dia, perlu urukan yang tidak sedikit. Ketinggian urukan mencapai 60 centimeter.

“Urukannya di lajur kiri kira-kira 60 centimeter, kemudian ketebalan aspal 20 centimeter. Itu agar kemiringannya yang 80 centimeter bisa rata,” tandasnya.

Andre mengaku masih belum bisa memastikan, apakah target awal bulan ini bisa dibuka bisa terlaksana. Apalagi, keputusan akan ditentukan setelah kondisi jalan itu ditinjau oleh stakeholder terkait, seperti Ditlantas Polda Jatim dan BBPJN.

“Kami menunggu adanya tinjau, biar keputusannya dari hasil peninjauan, yang penting kami selesaikan secepat mungkin,” katanya.