Tasikmalaya –
Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa disiapkan sebagai jalur alternatif mudik Lebaran 2023. Namun, jalur ini masih kurang penerangan saat malam hari.
Pantauan detikcom di ruas Jalan Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023), Penerangan jalan umum (PJU) jarang ditemukan di jalur Pantai Selatan ini.
Penerangan hanya didapat dari lampu rumah warga yang sesekali ditemukan. Selebihnya, penerangan jalan hanya bisa mengandalkan lampu kendaraan.
Jalan semakin gelap ketika memasuki kawasan hutan. Jalanan di ruas ini juga berkelok serta naik turun.
Rambu peringatan hati-hati terlihat sudah ada di sisi jalan. Kondisi jalan sendiri terpantau baik.
Tak terlihat ada lubang atau kerusakan di jalur tersebut. Lebar jalan sekitar 7 meter dan dapat dilalui oleh dua mobil sekaligus.
Sebagai informasi, Jalur Pansela total dapat dilintasi dari Banten-Sukabumi-Yogyakarta-Gunung Kidul-Pacitan-Ponorogo-Tulungagung-Banyuwangi. Pansela sendiri disapkan untuk mengurai kemacetan di Tol Trans Jawa dan Pantura.
Kemenhub Dorong Pemda Kembangkan Wisata di Jalur Pansela
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri telah mengecek kondisi jalur tersebut. Kemenhub pun mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) di jalur Pantai Selatan (Pansela) untuk mengembangkan wisata. Hal itu agar masyarakat berminat memilih jalur tersebut untuk mudik.
“Nanti kita coba mendorong pemerintah daerah. Pemerintah daerah untuk aktif bagaimana menata dan mempromosikan wisata di jalur Pantai Selatan,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno kala meninjau jalur Pansela di Kabupaten Cianjur.
Hendro mengatakan ada 13 pantai sepanjang Jalur Pansela yang direncanakan jadi tempat wisata. Dia berharap pengembangan wisata bisa membuat jalur pantai selatan diminati pemudik sehingga mengurangi beban Tol Trans Jawa dan Pantura.
“Ini kan salah satu ini juga upaya untuk peningkatan destinasi wisata. Nanti kita di 13 pantai, pemerintah daerah juga kita dorong. Kalau jalur ini sudah bisa dilewati dengan baik, saya yakin nanti pertumbuhan wisata juga,” ujar Hendro.
(haf/haf)