radarbanyuwangi.jawapos.com – Proyek pemulihan jalur strategis antara Jember dan Banyuwangi di Gumitir kini memasuki tahap struktural krusial.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali menerjunkan teknologi bored pile (bor pile) untuk memperkuat fondasi di lereng bawah jalan yang rawan longsor.
Sebanyak 55 titik bored pile sepanjang total 115 meter siap dipasang mulai Juli hingga September 2025, di kawasan tikungan berbahaya seperti Mbah Singo dan sekitar longsoran Warung Khokap.
Bor pile merupakan pondasi dalam yang dibuat dengan mengebor tanah hingga mencapai lapisan keras, lalu diisi beton bertulang.
Hal ini menciptakan tiang tahan lateral yang memikul beban dan mengurangi risiko pergerakan tanah.
Baca Juga: Update Proyek Gumitir: Terkendala Hujan, Estimasi Rampung Maju dari Target! Kado Spesial Sopir Logistik di HUT RI
Metode ini sangat cocok diterapkan pada kondisi tanah labil seperti di kawasan Gumitir.
Proyek ini menutup total akses jalan selama dua bulan untuk menyederhanakan manuver alat berat dan menjamin keselamatan seluruh pihak.
Setelah penutupan, komunikasi arus lalu lintas akan dilakukan secara bertahap hingga Desember 2025, setelah pemasangan bor pile dan penataan ulang kontur jalan rampung.
Untuk mempercepat proses, pelaksana baru-baru ini mendatangkan unit bor pile tambahan yang akan digeser ke lokasi lain setelah beroperasi di titik Mbah Singo.
Pengeboran ditargetkan hingga kedalaman sekitar 33 dan 27 meter, disusul pengecoran langsung di area longsor yang lebar kebutuhan alatnya sulit ditampung di bahu jalan.
Mengapa Bor Pile Penting di Gumitir?
Proyek ini tak sekadar memperbaiki aspal yang retak, tetapi merespons penyebab struktural masalah sehingga solusi menjadi menyeluruh.
Bor pile membantu menjaga kestabilan tanah dan memberikan fondasi kuat agar jalan tidak mudah tergerus via longsor, terutama pada tikungan ekstrem yang selama ini menjadi titik rawan kecelakaan.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Proyek pemulihan jalur strategis antara Jember dan Banyuwangi di Gumitir kini memasuki tahap struktural krusial.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali menerjunkan teknologi bored pile (bor pile) untuk memperkuat fondasi di lereng bawah jalan yang rawan longsor.
Sebanyak 55 titik bored pile sepanjang total 115 meter siap dipasang mulai Juli hingga September 2025, di kawasan tikungan berbahaya seperti Mbah Singo dan sekitar longsoran Warung Khokap.
Bor pile merupakan pondasi dalam yang dibuat dengan mengebor tanah hingga mencapai lapisan keras, lalu diisi beton bertulang.
Hal ini menciptakan tiang tahan lateral yang memikul beban dan mengurangi risiko pergerakan tanah.
Baca Juga: Update Proyek Gumitir: Terkendala Hujan, Estimasi Rampung Maju dari Target! Kado Spesial Sopir Logistik di HUT RI
Metode ini sangat cocok diterapkan pada kondisi tanah labil seperti di kawasan Gumitir.
Proyek ini menutup total akses jalan selama dua bulan untuk menyederhanakan manuver alat berat dan menjamin keselamatan seluruh pihak.
Setelah penutupan, komunikasi arus lalu lintas akan dilakukan secara bertahap hingga Desember 2025, setelah pemasangan bor pile dan penataan ulang kontur jalan rampung.
Untuk mempercepat proses, pelaksana baru-baru ini mendatangkan unit bor pile tambahan yang akan digeser ke lokasi lain setelah beroperasi di titik Mbah Singo.
Pengeboran ditargetkan hingga kedalaman sekitar 33 dan 27 meter, disusul pengecoran langsung di area longsor yang lebar kebutuhan alatnya sulit ditampung di bahu jalan.
Mengapa Bor Pile Penting di Gumitir?
Proyek ini tak sekadar memperbaiki aspal yang retak, tetapi merespons penyebab struktural masalah sehingga solusi menjadi menyeluruh.
Bor pile membantu menjaga kestabilan tanah dan memberikan fondasi kuat agar jalan tidak mudah tergerus via longsor, terutama pada tikungan ekstrem yang selama ini menjadi titik rawan kecelakaan.
