Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Joseph Oetomo Resmi Kendalikan PT Toba Pulp Lestari, Ini Fakta dan Profil Lengkapnya

joseph-oetomo-resmi-kendalikan-pt-toba-pulp-lestari,-ini-fakta-dan-profil-lengkapnya
Joseph Oetomo Resmi Kendalikan PT Toba Pulp Lestari, Ini Fakta dan Profil Lengkapnya

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) kembali menjadi sorotan publik setelah banjir bandang melanda beberapa wilayah di utara Sumatera.

Diskusi di media sosial kembali menyeret nama perusahaan ini, terutama berkaitan dengan dugaan kontribusi aktivitas industri terhadap bencana ekologis.

Di tengah meningkatnya perhatian publik, pertanyaan utama pun muncul, siapa sebenarnya pemilik PT Toba Pulp Lestari saat ini?

Baca Juga: Desa Sidowangi Banyuwangi Disapu Angin Kencang: 30 Kepala Keluarga Terdampak Bencana, Satu Rumah Roboh

Perjalanan Kepemilikan Saham Sejak 1983

PT Toba Pulp Lestari, yang awalnya dikenal sebagai PT Inti Indorayon Utama, berdiri pada 26 April 1983 dan didirikan oleh pengusaha Sukanto Tanoto.

Perusahaan ini bergerak di sektor produksi pulp berbahan dasar kayu eukaliptus dan menjadi salah satu pelaku industri kehutanan terbesar di Sumatera Utara.

Sejak berdiri, struktur pemegang sahamnya beberapa kali mengalami perubahan.

Pada 2007, kendali mayoritas berpindah ke Pinnacle Company Pte. Ltd., yang memegang lebih dari 90 persen saham hingga awal 2025.

Baca Juga: Karina Ranau Ungkap Curahan Hati di Pemakaman Epy Kusnandar: ‘Kang Mus Akan Dikenang’

Akuisisi 2025, Allied Hill Limited Jadi Pengendali Baru

Memasuki pertengahan 2025, terjadi perubahan signifikan dalam kepemilikan perusahaan.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Allied Hill Limited (AHL), perusahaan investasi berbasis Hong Kong, resmi mengakuisisi 92,54 persen saham INRU.

Transaksi ini bernilai Rp 555,8 miliar dengan harga Rp 433 per saham.

Sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik, yaitu 2,14 persen masyarakat warkat dan 5,32 persen masyarakat non-warkat.

Allied Hill Limited sendiri merupakan perusahaan yang baru berdiri pada 11 April 2025.


Page 2


Page 3

Seluruh saham AHL dimiliki oleh Everpro Investments Limited, yang sepenuhnya berada di bawah kendali Joseph Oetomo.

Dengan demikian, Joseph Oetomo ditetapkan sebagai pemegang kendali baru PT Toba Pulp Lestari.

Everpro Investments Limited tercatat sebagai perusahaan yang berdiri berdasarkan hukum negara Samoa.

Baik Joseph Oetomo maupun AHL terdaftar pada alamat yang sama: 13/F, 136 Des Voeux Road Central, Hong Kong.

Baca Juga: Bupati Ipuk Paparkan Ijen Golden Route Bareng UNESCO

Operasional Toba Pulp Lestari dan Luas Konsesi HTI

TPL mengantongi izin pemerintah untuk mengelola 167.912 hektare Hutan Tanaman Industri (HTI).

Konsesi tersebut terbagi dalam lima estate utama:

  • Aek Nauli: 20.360 ha
  • Habinsaran: 26.765 ha
  • Tapanuli Selatan: 28.340 ha
  • Aek Raja: 45.562 ha
  • Tele: 46.885 ha

Wilayah operasional ini tersebar di sejumlah kabupaten, termasuk Simalungun, Asahan, Toba, Pakpak Barat, Humbang Hasundutan, Samosir, hingga Kota Padang Sidimpuan.

Dari total areal konsesi, perusahaan menjelaskan bahwa hanya sekitar 46.000 hektare yang ditanami eukaliptus, sementara sisanya dipertahankan sebagai kawasan konservasi, lindung, dan area bernilai konservasi tinggi (HCV).

Baca Juga: Spotify Wrapped 2025 Sudah Hadir, Apa Saja Fitur Baru Tahun Ini?

Klarifikasi TPL Terkait Isu Lingkungan

Menanggapi tudingan yang mengaitkan aktivitas perusahaan dengan banjir bandang, manajemen TPL menyanggah dugaan tersebut.

Direktur & Sekretaris Perusahaan, Anwar Lawden, menegaskan bahwa seluruh kegiatan memenuhi standar keberlanjutan, termasuk melalui penilaian pihak ketiga seperti High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS).

Anwar juga menyebutkan bahwa audit dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) periode 2022–2023 menyatakan bahwa perusahaan berada dalam status “TAAT” terhadap seluruh regulasi.

Pola pemanenan dan penanaman kembali dilakukan maksimal satu bulan setelah penebangan, sesuai ketentuan dalam dokumen Amdal.

Baca Juga: Operasi Zebra Berakhir, 1.811 Pelanggar Terjaring! Didominasi Pelanggaran Tidak Menggunakan Helm