RADARBANYUWANGI.ID – Setelah mencatatkan dominasi penuh pada Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2024, tim asal Malaysia Terengganu Cycling Team kembali menjadi sorotan jelang penyelenggaraan TDBI 2025 yang akan digelar pada 28–31 Juli mendatang.
Tim yang tahun lalu mengunci gelar juara umum, juara tanjakan, dan klasemen tim terbaik ini diprediksi kembali turun dengan skuad terbaik untuk mempertahankan gelar.
Dalam TDBI 2024, Terengganu mencuri perhatian lewat penampilan impresif. Merhawi Kudus, pembalap asal Eritrea yang menyabet dua gelar sekaligus yakni Ijen Sulfur Jersey (kuning) sebagai pemimpin klasemen umum dan Rebound Jersey (polkadot) sebagai raja tanjakan.
Merhawi Kudus menyelesaikan total empat etape dengan waktu akumulatif 14 jam 31 menit 6 detik, unggul atas rekan setimnya Metkel Eyob.
Tak hanya individu, Terengganu juga merajai klasemen tim. Kekompakan antar pembalap dan strategi tanjakan terbukti menjadi senjata andalan yang sulit ditandingi tim-tim lain, termasuk dari Jepang, Belanda, hingga Mongolia.

Event balap internasional, Tour de Ijen Banyuwangi 2025 akan kembali hadir pada tanggal 28 – 31 Juli. (Ramada Kusuma/ Jawa Pos Radar Banyuwangi)
TDBI 2025 akan menempuh rute sepanjang sekitar 618 kilometer, dibagi dalam empat etape yang mencakup dataran rendah, kawasan hutan, hingga tanjakan ekstrem menuju Paltuding, Gunung Ijen.
Etape terakhir inilah yang kembali diprediksi menjadi titik penentu siapa yang pantas menyandang gelar juara umum.
Etape menuju Ijen dikenal sebagai “neraka tanjakan”, dengan kemiringan lebih dari 12 persen dan panjang tanjakan sekitar 15 kilometer. Tahun lalu, di tanjakan inilah Merhawi Kudus memecah rombongan dan memastikan gelar juara di tangan Terengganu.
Apakah strategi itu akan terulang di tahun ini? Tim-tim Penantang Bersiap Rebut Tahta
Meski Terengganu digadang-gadang sebagai favorit, sejumlah tim penantang disebut akan membawa skuad yang lebih kompetitif. Nama-nama seperti Ferei, Kinan dan St George diyakini menjadi pesaing serius.
Ferei, misalnya, sempat meraih dua kemenangan etape pada TDBI 2024 melalui Martin Laas dan Oskar Nisu. Jika mampu mempertahankan performa sprinter dan climber secara seimbang, peluang merebut gelar tim terbaik sangat terbuka.
Baca Juga: Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Digelar 28–31 Juli, Ini Daftar Tim yang Bakal Menantang Trek Panjang 618 KM
Asa Tuan Rumah: Mampukah Indonesia Bicara Banyak?
Di sisi lain, tim-tim Indonesia seperti Nusantara Cycling Team, BRCC Banyuwangi, dan PWR Team Pontianak akan kembali mengincar podium nasional. Tahun lalu, pembalap Nusantara, Muh. Imam Arifin, berhasil menjadi pembalap Indonesia terbaik dan menyabet Gandrung Jersey (merah-putih).
Namun tantangannya berat. Selain melawan dominasi tim asing, skuad lokal juga harus menjaga konsistensi stamina di etape panjang, terutama di tanjakan Ijen yang sering menjadi titik seleksi alam.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Setelah mencatatkan dominasi penuh pada Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2024, tim asal Malaysia Terengganu Cycling Team kembali menjadi sorotan jelang penyelenggaraan TDBI 2025 yang akan digelar pada 28–31 Juli mendatang.
Tim yang tahun lalu mengunci gelar juara umum, juara tanjakan, dan klasemen tim terbaik ini diprediksi kembali turun dengan skuad terbaik untuk mempertahankan gelar.
Dalam TDBI 2024, Terengganu mencuri perhatian lewat penampilan impresif. Merhawi Kudus, pembalap asal Eritrea yang menyabet dua gelar sekaligus yakni Ijen Sulfur Jersey (kuning) sebagai pemimpin klasemen umum dan Rebound Jersey (polkadot) sebagai raja tanjakan.
Merhawi Kudus menyelesaikan total empat etape dengan waktu akumulatif 14 jam 31 menit 6 detik, unggul atas rekan setimnya Metkel Eyob.
Tak hanya individu, Terengganu juga merajai klasemen tim. Kekompakan antar pembalap dan strategi tanjakan terbukti menjadi senjata andalan yang sulit ditandingi tim-tim lain, termasuk dari Jepang, Belanda, hingga Mongolia.

Event balap internasional, Tour de Ijen Banyuwangi 2025 akan kembali hadir pada tanggal 28 – 31 Juli. (Ramada Kusuma/ Jawa Pos Radar Banyuwangi)
TDBI 2025 akan menempuh rute sepanjang sekitar 618 kilometer, dibagi dalam empat etape yang mencakup dataran rendah, kawasan hutan, hingga tanjakan ekstrem menuju Paltuding, Gunung Ijen.
Etape terakhir inilah yang kembali diprediksi menjadi titik penentu siapa yang pantas menyandang gelar juara umum.
Etape menuju Ijen dikenal sebagai “neraka tanjakan”, dengan kemiringan lebih dari 12 persen dan panjang tanjakan sekitar 15 kilometer. Tahun lalu, di tanjakan inilah Merhawi Kudus memecah rombongan dan memastikan gelar juara di tangan Terengganu.
Apakah strategi itu akan terulang di tahun ini? Tim-tim Penantang Bersiap Rebut Tahta
Meski Terengganu digadang-gadang sebagai favorit, sejumlah tim penantang disebut akan membawa skuad yang lebih kompetitif. Nama-nama seperti Ferei, Kinan dan St George diyakini menjadi pesaing serius.
Ferei, misalnya, sempat meraih dua kemenangan etape pada TDBI 2024 melalui Martin Laas dan Oskar Nisu. Jika mampu mempertahankan performa sprinter dan climber secara seimbang, peluang merebut gelar tim terbaik sangat terbuka.
Baca Juga: Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Digelar 28–31 Juli, Ini Daftar Tim yang Bakal Menantang Trek Panjang 618 KM
Asa Tuan Rumah: Mampukah Indonesia Bicara Banyak?
Di sisi lain, tim-tim Indonesia seperti Nusantara Cycling Team, BRCC Banyuwangi, dan PWR Team Pontianak akan kembali mengincar podium nasional. Tahun lalu, pembalap Nusantara, Muh. Imam Arifin, berhasil menjadi pembalap Indonesia terbaik dan menyabet Gandrung Jersey (merah-putih).
Namun tantangannya berat. Selain melawan dominasi tim asing, skuad lokal juga harus menjaga konsistensi stamina di etape panjang, terutama di tanjakan Ijen yang sering menjadi titik seleksi alam.