BANYUWANGI, KOMPAS.com – Menu makan bergizi gratis (MBG) yang menyebabkan 133 siswa di tiga sekolah yaitu Madrasah Aliyah Nurul Khoiroh, SMA NU Gombengsari dan SMPN 3 Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur mengalami keracunan terbukti mengandung bakteri Escherichia coli atau E. Coli.
Bakteri E. Coli adalah bakteri yang dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare, infeksi saluran kemih (ISK), pneumonia, serta infeksi yang lebih serius.
Baca juga: 695 Siswa di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG, Bupati: Air Terindikasi Terpapar E. Coli
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan bahwa bakteri E. Coli ditemukan di nasi hingga lauk MBG yang diterima siswa pada Jumat (24/10/2025).
“Pada menu MBG yang disajikan ditemukan paparan E coli seperti pada nasi, tumis wortel brokoli dan ayam,” kata Amir, Rabu (29/10/2025).
Hasil tersebut setelah Dinkes Banyuwangi mengambil berbagai sampel untuk diuji laboratorium guna mengetahui penyebab keracunan tersebut.
Pemeriksaan meliputi sampel makanan MBG, air yang digunakan, peralatan masak dan makan, hingga rectal swab pada sejumlah siswa.
Baca juga: Siswa Korban Keracunan MBG di Kalipuro Banyuwangi Bertambah Jadi 133 Orang
Selain pada menu MBG, paparan bakteri E Coli juga terdeteksi di pada air yang digunakan. Air tersebut bersumber dari sistem Hippam (Himpunan Pengguna Air Minum) dan ditimbun dalam tandon.
“Selain itu, dari hasil usap pada peralatan makan ditemukan paparan mikroba di atas ambang batas aman. Bahkan dari 14 sampel rectal swab, semuanya juga positif E coli,” urai Amir.
Baca juga: Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 124 Orang, Guru Pun Jadi Korban
Kini, 133 siswa yang mengalami keracunan dan beberapa di antaranya sempat mendapatkan perawatan medis itu telah sembuh seluruhnya.
Sementara satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Kelir yang melayani sekolah tiga sekolah tersebut telah dihentikan sementara operasinya oleh Badan Gizi Nasional hingga melakukan perbaikan secara menyeluruh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang







