Radarbanyuwangi.id – Kegembiraan perayaan Hari Raya Idul Fitri, berubah menjadi kesedihan bagi warga yang tinggal di Dusun Kampung Baru dan Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo pada Rabu (10/4).
Hujan yang turun dengan deras sejak pukul 11.00, membuat perkampungan yang ada di Pantai Grajagan itu kebanjiran. Air yang menggenang, sampai masuk ke perumahan penduduk.
Banjir itu membuat puluhan rumah di perkampungan padat penduduk itu tergenang air pada Rabu (10/4) mulai sekitar pukul 14.00. Air itu berasal dari luapan aliran sungai yang ada di sekitar hutan.
“Lumayan besar, luapan air yang masuk ke rumah warga setinggi mata kaki hingga betis orang dewasa,” ungkap Nohan, salah satu warga Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan.
Menurut Nohan, banjir yang melanda kampungnya bencana musiman yang terjadi setiap musim penghujan. Lokasi rumah yang tergenang itu berada di dataran rendah kaki bukit. “Setiap curah hujan tinggi, air sungai meluap dan berdampak ke perkampungan warga,” jelasnya.
Jika hujan reda, jelas dia, luapan air yang menggenangi rumah warga juga berangsur surut. Air langsung mengalir ke laut. “Banjir hanya sekitar beberapa jam saja, setelah hujan reda genangan air juga bersangsur surut,” terangnya.
Baca Juga: ‘Hompimpa Alaium Gambreng’ Istilah Populer Dalam Film Serial Boneka Si Unyil, Berikut Arti dan Maknanya
Kapolsek Purwoharjo AKP Budi Hermawan membenarkan ada luapan air sungai yang menerjang perkampungan di Desa Grajagan pada Rabu (10/4) pukul 14.00 hingga pukul 18.00. “Itu banjir musiman, setiap turun hujan di kampung itu selalu banjir,” ungkapnya.
Menurut Kapolsek, anggotanya sudah datang ke perkampungan penduduk yang kebanjiran itu. Air yang masuk ke perumahan penduduk setinggi mata kaki orang dewasa. “Puluhan unit rumah di dua dusun terendam banjir, tapi tidak sampai menimbulkan kerugian,” kata Kapolsek Purwoharjo itu.
Pada Kamis (11/4), jelas dia, air yang menggenang di perkampungan itu sudah surut dan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. Kondisi di kampong pinggir pantai itu sudah normal.
“Yang bikin warga sedih luapan air itu bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri,” terangnya seraya menyebut usai air surut warga ramai-ramai membersihkan rumahnya.(ddy/abi)