BANYUWANGI, JURNALNEWS – Usai menyaksikan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi Agrowisata Tamansuruh (AWT), Sabtu (13/7/2024) malam.
AWT merupakan destinasi wisata berbasis pertanian di lahan seluas 10,5 hektar. Pengunjung bisa menikmati udara segar khas pegunungan, sambil melihat hamparan berbagai aneka bunga beraneka warna serta tanaman yang menyegarkan mata.
Terletak di lereng Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, destinasi yang telah direvitalisasi dengan dukungan Kementerian PUPR.
Di AWT Basuki didampingi istri, dan Menpan RB Abdullah Azwar Anas serta Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Usai peresmian Basuki menikmati kuliner khas Banyuwangi diiringi alunan lagu yang dibawakan oleh band setempat.
Tak mau hanya sekadar menikmati suasana malam, Basuki memilih untuk ikut bergabung bersama band. Menteri berusia 69 tahun itu menyalurkan hobinya dengan menabuh drum dan memainkan beberapa lagu bersama band.
Basuki setidaknya memainkan drum untuk dua lagu. Pertama, lagu berjudul Angin milik band rock Dewa 19. Berikutnya, Basuki juga menabuh drum untuk lagu Bento ciptaan penyanyi kawakan Iwan Fals.
Setelah ngedrum, Basuki diminta oleh para tamu lain untuk beranjak dari kursi drumnya untuk menyanyikan lagu.
“Saya nyanyi, tapi kalau bandnya enggak bisa mengiringi, saya pulang,” seloroh Basuki.
Basuki menyanyikan Cinta yang Tulus, lagu yang dipopulerkan oleh Gito Rollies. Lagu tersebut ia persembahkan untuk sang istri dan Banyuwangi.
“Saya sangat terhormat, kedatangan saya diterima dengan sepenuh hati. Banyuwangi selalu di hati,” katanya.
Selama berada di AWT, Basuki juga kerap menunjukan kejenakaannya. Basuki mengaku banyak yang memintanya untuk berfoto bersama.
“Saya tanya, ibu-ibu mengapa minta foto sama saya? Dijawab karena saya lucu. Jadi bukan karena saya pekerja keras,” kisahnya.
Soal kerja keras, Menpan RB memiliki kesan tersendiri. Menurutnya, Basuki adalah pria yang penuh dedikasi dan fokus dalam pekerjaannya.
“Pak Basuki ini menteri yang pekerja keras. Kalau Daendels (mantan Gubernur Jenderal Hindia Belanda) membangun jalan Anyer-Panarukan, Pak Bas ini membangun jalan Anyer-Banyuwangi. Lebih panjang,” terang Anas. (*)
Arsip Pilih Bulan Juli 2024 Juni 2024 Mei 2024 April 2024 Maret 2024 Februari 2024 Januari 2024 Desember 2023 November 2023 Oktober 2023 September 2023 Agustus 2023 Juli 2023 Juni 2023 Mei 2023 April 2023 Maret 2023 Februari 2023 Januari 2023 Desember 2022 November 2022 Oktober 2022 September 2022 Agustus 2022 Juli 2022 Juni 2022 Mei 2022 April 2022 Maret 2022 Februari 2022 Januari 2022 Desember 2021 November 2021 Oktober 2021 September 2021 Agustus 2021 Juli 2021 Juni 2021 Mei 2021 April 2021 Maret 2021 Februari 2021 Januari 2021 November 2020 Oktober 2020 September 2020 Agustus 2020 Juli 2020 Juni 2020 Mei 2020 April 2020 Maret 2020 Februari 2020 Januari 2020 Desember 2019 November 2019 Oktober 2019 September 2019 Agustus 2019 Juli 2019 Juni 2019 Mei 2019 April 2019 Maret 2019 Februari 2019 Januari 2019 Desember 2018 November 2018 Oktober 2018 September 2018 Agustus 2018 Juli 2018 Juni 2018 Mei 2018 April 2018 Maret 2018 Februari 2018 Januari 2018 Desember 2017 November 2017 Oktober 2017 September 2017 Agustus 2017 Juli 2017 Juni 2017 Mei 2017 April 2017 Januari 2013 Desember 2012 Januari 1970