TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Aroma laut, deru kapal, dan angin pesisir menyelimuti Posko Pelabuhan Ketapang, tempat di mana harapan tak pernah padam.
Di sudut posko, seorang pria asal Desa Pasinan, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, bertahan dalam harap dan cemas. Ia adalah Rois, keluarga Siswanto, salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Siswanto, yang merupakan kakak ipar Rois, adalah seorang sopir truk roda enam atau biasa disebut truk engkel dengan nomor polisi DK 8271 AP yang juga terdaftar di manifes KMP Tunu Pratama Jaya.
Sudah lebih dari sepuluh tahun Siswanto menjalani profesi sebagai driver sembako dengan tujuan Surabaya dan Bali. Perjalanan rutin setiap pekan itu berubah menjadi tragedi saat ia menyeberang sendiri ke Bali tanpa didampingi kernet.
“Sampai sekarang kami masih di sini. Menunggu kabar. Kami hanya ingin tahu, apa pun keadaannya,” kata Rois dengan mata yang tak lagi mampu menyembunyikan lelah, Sabtu (5/7/2025).
Suasana di Posko Pelabuhan Ketapang yang dipenuhi keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Posko yang semula hanya tempat transit kini menjadi rumah harapan. Di tengah hiruk pikuk pencarian korban, Siswanto dan sang istri, Purwaningsih, yang tak lain merupakan adik kandung korban, tetap bertahan, berharap pihak berwenang segera menemukan jejak keberadaan sang sopir.
“Kami ingin dia ditemukan. Entah dalam keadaan selamat ataupun sudah tiada. Yang penting, kami bisa pulang membawa kepastian,” kata Rois.
Diketahui, sesuai data manifes yang telah dirilis, total KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 65 orang yang terdiri 53 penumpang dan 12 kru kapal. Sementara jumlah kendaraan yang diangkut sebanyak 22 unit.
Untuk total penumpang atau kru yang berhasil dievakuasi dan diselamatkan dari tragedi Selat Bali yang menenggelamkan KMP Tunu Pratama Jaya sejauh ini sebanyak 36 orang. Terdiri dari 30 orang selamat dan 6 orang meninggal dunia. Artinya 29 orang masih dalam pencarian.
Adapun daftar orang selamat dari Banyuwangi yakni Sahroji, Mansun, Supardi, Abu Khoiri, M Farid Wajdi, Nurdin Yuswanto, Ricko Krafsanjani, Ansori, Wajihi, Syamsul Hidayat, Ely Mustain, Ibnul Vawait, Deni Hermanto, Bejo Santoso, Febriani, Imron, Eka Toniansyah, Wahyudi.
Kemudian yang dari Jember ada Saiful Munir, Ahmad Suyipno, Bahrul Ulum, Akhmad Rokhan, Muh. Kholil.
Selain itu korban selamat dari wilayah lain seperti Probolinggo ada Sandi dan Romi Alfa Hidayat. Asal Lumajang ada Erick Imbawani, dan Moh. Tri Wahyudi dari Wonosobo. Sementara itu ada dari Gilimanuk yakni Nanda Sinta AY, Riky Prayuda, dan Dimas Hadi. Jadi total korban selamat 30 orang.
Sedangkan untuk korban meninggal ada 6 orang yaitu, Anang Suryono dari Probolinggo, kemudian Eko Sastriyo, Elok Rumantini dan Cahyani beralamat di Banyuwangi. Lalu Fitri April Lestari dan Afnan A. Mustafa yang merupakan ibu dan anak asal Cluring Banyuwangi.
Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB di perairan Selat Bali. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |