Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kemacetan Total Lumpuhkan Akses Pelabuhan Ketapang Akibat Inspeksi Massal Kapal LCT

kemacetan-total-lumpuhkan-akses-pelabuhan-ketapang-akibat-inspeksi-massal-kapal-lct
Kemacetan Total Lumpuhkan Akses Pelabuhan Ketapang Akibat Inspeksi Massal Kapal LCT
Kemacetan Parah Melumpuhkan Arus Kendaraan di Sekitar Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sejak Rabu Siang (16/7), Hingga Kamis Pagi (17/7)./Foto : Ghaits Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Kemacetan parah melumpuhkan arus kendaraan di sekitar Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, sejak Rabu siang (16/7), hingga Kamis pagi (17/7). Antrean kendaraan terutama truk logistik dan bus antarprovinsi mengular hingga ke Jalan Raya Situbondo, menyusul penundaan operasional sedikitnya 15 kapal jenis Landing Craft Tank (LCT).

Penundaan ini terjadi setelah otoritas pelabuhan melakukan inspeksi mendadak terhadap kelayakan armada kapal, sebagai bentuk respons atas insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya beberapa waktu lalu. Dari hasil pemeriksaan, 15 kapal dinyatakan tidak laik laut dan langsung diberhentikan operasionalnya, mengakibatkan ribuan kendaraan tertahan di area pelabuhan dan sepanjang jalur nasional.

Untuk mengurai kepadatan, pihak kepolisian menerapkan sistem buka-tutup di sejumlah titik ruas Jalan Raya Situbondo serta mengalihkan sebagian kendaraan ke jalur lingkar Ketapang. Namun, hingga Kamis pagi, strategi tersebut belum menunjukkan hasil signifikan dalam meredakan kemacetan yang meluas di hampir seluruh akses menuju pelabuhan.

Aksi protes turut mewarnai situasi. Sejumlah sopir truk melakukan pemblokiran akses keluar pelabuhan pada Rabu malam, sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap minimnya informasi dan pelayanan kapal. Aksi tersebut justru memperparah kemacetan dan memperlambat proses penguraian antrean.

Kepala Unit Pelayanan Pelabuhan Ketapang, Purgana, menjelaskan bahwa seluruh kapal yang menjalani inspeksi merupakan eks kapal LCT yang kini difungsikan untuk angkutan logistik. “Dari 15 kapal yang bersandar di dermaga LCM, hanya dua unit yang dinyatakan layak dan masih beroperasi,” ujarnya.

Sementara itu, warga sekitar juga turun tangan membantu mengatur lalu lintas secara sukarela, terutama pada jam sibuk pagi hari, guna menghindari kemacetan lebih parah saat jam masuk sekolah.

Hingga berita ini diturunkan, antrean kendaraan masih terus berlangsung. Belum ada kepastian dari pihak pelabuhan maupun regulator transportasi mengenai kapan lalu lintas dan operasional pelabuhan akan kembali normal.