RadarBanyuwangi.id – Banyuwangi telah memasuki musim hujan. Tidak hanya manusia, hewan juga rawan terserang penyakit ketika musim hujan.
Oleh karena itu, para peternak diimbau waspada dan melakukan antisipasi terhadap penyakit yang kemungkinan menjangkiti hewan ternak.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi drh Nanang Sugiharto mengatakan, para peternak harus waspada ketika musim hujan datang. Sebab, saat musim hujan, hewan ternak rawan terjangkit penyakit.
Baca Juga: Anti Galau Ketersediaan Pakan Ternak Selama Musim Kemarau, Pemkab Banyuwangi Dorong Pemanfaatan Pakan Fermentasi
”Semua harus waspada dan hati-hati. Bukan hanya hewan ternak besar, tetapi semua jenis hewan ternak,” ujarnya, Kamis (12/12).
Ada beberapa penyakit menular maupun penyakit tidak menular yang rawan menjangkiti hewan ternak besar seperti sapi, kambing, dan domba pada musim hujan. Untuk penyakit menular, kata Nanang, penyakit mulut dan kuku (PMK) perlu diwaspadai. Sebab, antibodi hewan menurun.
Selain itu, penyakit tidak menular seperti diare juga rawan muncul ketika musim hujan. Sebab, pada musim hujan rumput yang diberikan untuk pakan biasanya masih muda dan mengandung embun.
Selain kedua penyakit itu, terdapat beberapa penyakit lain yang perlu diwaspadai. Misalnya perut kembung, demam 3 hari, kelumpuhan, dan lain-lain.
Baca Juga: Dispertan Banyuwangi Raih Dua Penghargaan Terbaik Tingkat Jatim Program Pengendalian PMK
Oleh karena itu, Nanang mengimbau agar peternak mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan beberapa langkah.
Pertama, kondisi kandang harus dipastikan selalu bersih. Kebersihan kandang dapat meminimalkan munculnya bakteri dan virus penyebab penyakit. Salah satunya adalah lalat.
”Jangan sampai ada banyak lalat. Jadi, kalau perlu disemprot pakai insektisida karena lalat juga bisa membawa penyakit,” tuturnya.
Kedua, pemilihan pakan harus diperhatikan untuk mengantisipasi terjadinya diare. Menurut Nanang, cara untuk mengantisipasi diare akibat pakan rumput yang muda dan basah adalah dengan melayukannya terlebih dahulu.
”Jangan sembarang mengambil rumput muda dan disarankan ketika mengambil, jangan langsung diberikan kepada hewan. Tapi dilayukan terlebih dahulu. Misalnya pakan yang disabit atau dipotong sore, diberikan pada pagi atau siang keesokan harinya,” imbaunya.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 2
Baca Juga: Baznas Jatim Distribusikan Program Balai Ternak bagi 10 Warga Pringgondani Banyuwangi
Selain itu, imbuh Nanang, asupan gizi juga mesti diperhatikan untuk memastikan daya tahan tubuh hewan ternak dalam kondisi baik. Untuk itu, pihaknya telah melakukan antisipasi sejak Agustus lalu.
Saat puncak musim kemarau itu, pihaknya telah menggelar kegiatan pelayanan hewan terpadu dan gencar melakukan sosialisasi.
”Sudah kami antisipasi sejak Agustus. Jadi, para peternak sudah kami berikan vitamin, mineral, dan obat cacing. Sampai sekarang pun kami terus melakukan sosialisasi,” imbuh Nanang.
Jika hewan ternak mengalami penyakit, peternak diimbau untuk segera menghubungi petugas terdekat. Hal tersebut bertujuan agar penyakit dapat segera diatasi dan tidak sampai menyebabkan kematian.
”Kalau demam kemudian lumpuh, misalnya, silakan langsung menghubungi penyuluh, dokter hewan, atau mendatangi puskeswan terdekat,” pungkasnya. (cw1/sgt/c1)
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Banyuwangi telah memasuki musim hujan. Tidak hanya manusia, hewan juga rawan terserang penyakit ketika musim hujan.
Oleh karena itu, para peternak diimbau waspada dan melakukan antisipasi terhadap penyakit yang kemungkinan menjangkiti hewan ternak.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi drh Nanang Sugiharto mengatakan, para peternak harus waspada ketika musim hujan datang. Sebab, saat musim hujan, hewan ternak rawan terjangkit penyakit.
Baca Juga: Anti Galau Ketersediaan Pakan Ternak Selama Musim Kemarau, Pemkab Banyuwangi Dorong Pemanfaatan Pakan Fermentasi
”Semua harus waspada dan hati-hati. Bukan hanya hewan ternak besar, tetapi semua jenis hewan ternak,” ujarnya, Kamis (12/12).
Ada beberapa penyakit menular maupun penyakit tidak menular yang rawan menjangkiti hewan ternak besar seperti sapi, kambing, dan domba pada musim hujan. Untuk penyakit menular, kata Nanang, penyakit mulut dan kuku (PMK) perlu diwaspadai. Sebab, antibodi hewan menurun.
Selain itu, penyakit tidak menular seperti diare juga rawan muncul ketika musim hujan. Sebab, pada musim hujan rumput yang diberikan untuk pakan biasanya masih muda dan mengandung embun.
Selain kedua penyakit itu, terdapat beberapa penyakit lain yang perlu diwaspadai. Misalnya perut kembung, demam 3 hari, kelumpuhan, dan lain-lain.
Baca Juga: Dispertan Banyuwangi Raih Dua Penghargaan Terbaik Tingkat Jatim Program Pengendalian PMK
Oleh karena itu, Nanang mengimbau agar peternak mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan beberapa langkah.
Pertama, kondisi kandang harus dipastikan selalu bersih. Kebersihan kandang dapat meminimalkan munculnya bakteri dan virus penyebab penyakit. Salah satunya adalah lalat.
”Jangan sampai ada banyak lalat. Jadi, kalau perlu disemprot pakai insektisida karena lalat juga bisa membawa penyakit,” tuturnya.
Kedua, pemilihan pakan harus diperhatikan untuk mengantisipasi terjadinya diare. Menurut Nanang, cara untuk mengantisipasi diare akibat pakan rumput yang muda dan basah adalah dengan melayukannya terlebih dahulu.
”Jangan sembarang mengambil rumput muda dan disarankan ketika mengambil, jangan langsung diberikan kepada hewan. Tapi dilayukan terlebih dahulu. Misalnya pakan yang disabit atau dipotong sore, diberikan pada pagi atau siang keesokan harinya,” imbaunya.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.