Radarbanyuwangi.id– Pemkab kembali menggeber program beasiswa Banyuwangi Cerdas. Tidak tanggung-tanggung, tahun ini dana sebesar Rp 5,8 miliar telah disiapkan untuk biaya kuliah anak-anak “cerdas” namun berasal dari keluarga tidak mampu.
Kabar baiknya lagi, mulai tahun akademik 2024/2025 mendatang, semakin banyak alternatif perguruan tinggi negeri (PTN) yang bisa “menampung” parea penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas tersebut.
Termasuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Suratno mengatakan, sesuai arahan Bupati Ipuk Fiestiandani, penerima program beasiswa Banyuwangi Cerdas rencananya akan didistribusikan ke beberapa PTN lain.
Di tahun-tahun sebelumnya, sudah ada beberapa PTN yang bekerja sama dengan pemkab, yakni Universitas Jember (Unej), Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UINHAS) Jember, Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Universitas Terbuka (UT), dan Universitas Hindu Negeri (UHN) Bali.
Suratno menuturkan, pemkab “melirik” sejumlah PTN ternama di tanah air untuk “menampung” mahasiswa penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas.
Khususnya pada program studi yang lulusannya sangat dibutuhkan pemkab, seperti jurusan teknologi pertanian, geologi, hingga teknologi informasi (TI).
Khusus di STAN, kata Suratno, pemkab butuh lima orang untuk dikulaihkan di perguruan tinggi tersebut. “Ada kerja sama dengan STAN. Pada tahun akademik mendatang kita butuh lima orang. Insya Allah ada komposisi pembagian. Sharing dana dari pemkab dan dari pusat,” ujarnya.
Masih menurut Suratno, setiap tahun rata-rata ada 50 mahasiswa baru yang mendapat beasiswa Banyuwangi Cerdas “jalur” bidik misi. Khusus tahun ini, anggaran yang disiapkan sekitar Rp 4,8 miliar.
“Jangan lupa, kita juga punya beasiswa prestasi yang bersifat insidental untuk mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas 3,00 dan berasal dari keluarga tidak mampu. Anggarannya sekitar Rp 1 miliar. Syaratnya sudah menjalani perkuliahan dua semester,” bebernya.
Sementara itu, sepanjang tahun 2023 lalu Pemkab Banyuwangi menyalurkan bantuan hibah untuk pendidikan sebesar Rp 18,3 miliar. Anggaran tersebut disalurkan pada 5.367 penerima yang diperuntukkan untuk insentif guru swasta, serta beasiswa pendidikan mulai SD hingga mahasiswa.
“Ini adalah salah satu ikhtiar meningkatkan kualitas pendidikan di Banyuwangi. Tantangan ke depan semakin berat, khususnya terkait penyiapan SDM. Bantuan ini menjadi support system untuk meraih bekal itu sehingga SDM kita punya peluang lebih besar untuk maju di mana pun mereka berada,” ujar Bupati Ipuk saat menyerahkan hibah secara simbolis kepada sejumlah perwakilan penerima di pendapa Sabha Swagata Blambangan pada 29 Desember 2023 lalu.
Sepanjang 2023, pemkab telah menyalurkan bantuan penyelenggaraan pendidikan diniyah dan guru swasta kepada 1.797 guru, bantuan sosial (bansos) guru TK-SMP non PNS untuk 270 guru.
Ipuk juga menyebut bahwa pemkab telah menyalurkan bantuan kepada mahasiswa dan pelajar, mulai tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Yakni berupa beasiswa, biaya hidup, uang saku, serta uang transport.
“Hibah juga diberikan kepada pelajar maupun mahasiswa yang rentan tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Dengan berbagai program afirmatif ini, kami berharap kualitas SDM Banyuwangi terus meningkat,” ujarnya.
Page 2
Page 3
Radarbanyuwangi.id– Pemkab kembali menggeber program beasiswa Banyuwangi Cerdas. Tidak tanggung-tanggung, tahun ini dana sebesar Rp 5,8 miliar telah disiapkan untuk biaya kuliah anak-anak “cerdas” namun berasal dari keluarga tidak mampu.
Kabar baiknya lagi, mulai tahun akademik 2024/2025 mendatang, semakin banyak alternatif perguruan tinggi negeri (PTN) yang bisa “menampung” parea penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas tersebut.
Termasuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Suratno mengatakan, sesuai arahan Bupati Ipuk Fiestiandani, penerima program beasiswa Banyuwangi Cerdas rencananya akan didistribusikan ke beberapa PTN lain.
Di tahun-tahun sebelumnya, sudah ada beberapa PTN yang bekerja sama dengan pemkab, yakni Universitas Jember (Unej), Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UINHAS) Jember, Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Universitas Terbuka (UT), dan Universitas Hindu Negeri (UHN) Bali.
Suratno menuturkan, pemkab “melirik” sejumlah PTN ternama di tanah air untuk “menampung” mahasiswa penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas.
Khususnya pada program studi yang lulusannya sangat dibutuhkan pemkab, seperti jurusan teknologi pertanian, geologi, hingga teknologi informasi (TI).
Khusus di STAN, kata Suratno, pemkab butuh lima orang untuk dikulaihkan di perguruan tinggi tersebut. “Ada kerja sama dengan STAN. Pada tahun akademik mendatang kita butuh lima orang. Insya Allah ada komposisi pembagian. Sharing dana dari pemkab dan dari pusat,” ujarnya.
Masih menurut Suratno, setiap tahun rata-rata ada 50 mahasiswa baru yang mendapat beasiswa Banyuwangi Cerdas “jalur” bidik misi. Khusus tahun ini, anggaran yang disiapkan sekitar Rp 4,8 miliar.
“Jangan lupa, kita juga punya beasiswa prestasi yang bersifat insidental untuk mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas 3,00 dan berasal dari keluarga tidak mampu. Anggarannya sekitar Rp 1 miliar. Syaratnya sudah menjalani perkuliahan dua semester,” bebernya.
Sementara itu, sepanjang tahun 2023 lalu Pemkab Banyuwangi menyalurkan bantuan hibah untuk pendidikan sebesar Rp 18,3 miliar. Anggaran tersebut disalurkan pada 5.367 penerima yang diperuntukkan untuk insentif guru swasta, serta beasiswa pendidikan mulai SD hingga mahasiswa.
“Ini adalah salah satu ikhtiar meningkatkan kualitas pendidikan di Banyuwangi. Tantangan ke depan semakin berat, khususnya terkait penyiapan SDM. Bantuan ini menjadi support system untuk meraih bekal itu sehingga SDM kita punya peluang lebih besar untuk maju di mana pun mereka berada,” ujar Bupati Ipuk saat menyerahkan hibah secara simbolis kepada sejumlah perwakilan penerima di pendapa Sabha Swagata Blambangan pada 29 Desember 2023 lalu.
Sepanjang 2023, pemkab telah menyalurkan bantuan penyelenggaraan pendidikan diniyah dan guru swasta kepada 1.797 guru, bantuan sosial (bansos) guru TK-SMP non PNS untuk 270 guru.
Ipuk juga menyebut bahwa pemkab telah menyalurkan bantuan kepada mahasiswa dan pelajar, mulai tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Yakni berupa beasiswa, biaya hidup, uang saku, serta uang transport.
“Hibah juga diberikan kepada pelajar maupun mahasiswa yang rentan tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Dengan berbagai program afirmatif ini, kami berharap kualitas SDM Banyuwangi terus meningkat,” ujarnya.